Selasa 21 Apr 2015 10:23 WIB

Tinju Profesional Indonesia Sedang Tertidur

Sarung Tinju
Foto: antara
Sarung Tinju

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG  -- Tinju profesional Tanah Air saat ini mengalami masa kevakuman seiring dengan semakin berkurangnya minat pelaku olahraga untuk menjadi promotor. Hal ini disampaikan Sekretaris Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia Martinez Dos Santos.

"Tinju profesional bisa dibilang sedang tertidur, jika terus dibiarkan maka bisa jadi menjadi tidur nyenyak. Penyebab utamanya karena tidak ada promotor," kata Martinez yang diwawancarai di sela-sela perhelatan Piala Presiden di Palembang, Selasa (21/4).

Ia mengatakan peran promotor demikian vital dalam olahraga tinju profesional karena dia bertugas mengemas dan mengorbitkan petinju sehingga layak "dijual" sebagai seorang bintang. Petinju profesional membutuhkan promotor untuk menyambungkan kemampuannya sebagai olahragawan dengan sektor bisnis yang mendatangkan uang.

"Bisa dikatakan, seorang atlet profesional mau latihan sekeras apapun akan percuma saja jika tidak ada promotornya," kata Martinez.

Menurutnya, sejak 10 tahun terakhir jumlah promotor di Indonesia terus berkurang. Belakangan, hanya satu orang yang tersisa yakni promotor acara tinju di stasiun televisi nasional TVRI.

"Informasi yang saya dengar, malahan acaranya juga distop lantaran keterbatasan anggaran. Padahal, konsepnya sudah bagus sekali dengan menyandingkan dua laga petinju amatir dan dua laga petinju profesional," kata Martinez.

Ia menambahkan keterpurukan sektor profesional ini patut menjadi perhatian berbagai pihak, terutama organisasi tinju di Indonesia karena tinju profesional sejatinya muara terbaik bagi petinju setelah berkecimpung lama di amatir.

"Untuk apa banyak organisasi tinju jika tidak bisa menciptakan tinju profesional, artinya harus ada keinginan kuat dari organisasi bagaimana menarik minat kalangan dunia usia untuk mau menjadi promotor. Ini memang tidak mudah karena berkaitan dengan hukum ekonomi," ujar dia.

Meski tidak mudah, menurutnya, tinju profesional Indonesia sebenarnya sangat berpotensi jika digarap dengan serius mengingat olahraga ini cukup populer di masyarakat.

"Indonesia punya Daud Yordan yang saat ini sudah masuk profesional dan cukup baik karirnya. Kemudian, Chris John yang sukses dengan promotor asal Australia. Dari rekam jejak ini, seyogyanya tinju profesional Indonesia cukup menjanjikan peluang bisnis, tapi butuh keseriusan untuk menggarapnya," kata dia.

Sementara pascapensiunnya Chris John, Indonesia praktis hanya memiliki Daud Yordan yang mejajal profesioal. Saat ini, Daud Yordan menyandang sabuk juara interim (sementara) Asia-Pasifik WBO.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement