REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Ajang triathlon mungkin belum begitu akrab terdengar bagi masyarakat Indonesia. Mungkin hanya sebagian orang yang mengenal olahraga yang menggabungkan renang, lari dan bersepeda ini.
Meski triathlon merupakan olahraga yang terdengar cukup asing di Indonesia, namun Pemerintah Kabupaten Bangka tetap percaya diri menggelar ajang ini. Tahun ini merupakan kali ketiga Bangka International Triathlon dihelat.
Sebelumnya Bangka International Triathlon bernama Singuliat Triathlon tapi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengganti namanya menjadi Bangka International Triathlon. Republika Online (ROL) berkesempatan meliput Bangka International Triathlon 2015.
Antusiasme peserta Bangka International Triathlon 2015 sudah terlihat sejak di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Jumat (24/4). Betul saja ketika Bangka International Triathlon 2015 dihelat pada Sabtu (25/4), peserta tercatat mencapai 220 orang dari 15 negara.
Para peserta Bangka International Triathlon 2015 melintasi rute sepadan Pantai Tanjung Pesona Sungailiat-Pantai Tikus-Pantai Rebo Sungailiat. Kurang lebih 70 kilometer jarak tempuh yang dilalui para peserta di Bangka International Triathlon 2015.
Para peserta berbagi pengalaman usai menyelesaikan lomba Bangka International Triathlon 2015. Adalah Hay Ming salah satu peserta Bangka International Triathlon 2015. Ia mengaku senang dan tertantang mengikuti Bangka International Triathlon 2015.
"Saya baru kali pertama ikut triathlon. Seru saja ikut berpartisipasi di Bangka International Triathlon 2015 bareng teman-teman," kata Ming usai menyentuh garis finish.
Peserta Bangka International Triathlon 2015 tidak hanya dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri. Adalah Edzard salah satu peserta dari luar negeri tepatnya Jerman yang turut serta di Bangka International Triathlon 2015.
Meski sudah berumur, Edzard terlihat tetap semangat mengikuti Bangka International Triathlon 2015. Bahkan, ia mengungkapkan tahun lalu juga mengikuti triathlon di Pulau Bangka ini.
"Saya memang biasa ikut triathlon, selain di Bangka, saya juga ikut di Bintan, Bali dan Phuket. Tapi, bagi saya yang di Bangka ini memiliki keunikan dan bersifat kekeluargaan," ujar Edzard.
Menurut Edzard, nuansa kekeluargaan yang dimaksud adalah ketika makan siang usai perhelatan triathlon biasanya para peserta makan siang bersama sambil lesehan. Mereka menikmati makanan khas Pulau Bangka.
"Makanan dibuat ibu-ibu sekitar Singuliat ini. Kalau ajang triathlon lain makanan biasanya dari panitia atau pihak hotel. Di sini berbeda lebih menyenangkan dan kekeluargaan," kata Edzard.
Adapun makanan yang disediakan di Bangka International Triathlon 2015 antara lain ketupat, rendang daging, ayam goreng, gulai kacang panjang hingga jeruk yang dikemas satu dulang. Ratusan dulang disediakan sehingga terlihat cukup menarik lantaran warna penutup sajinya yang kinclong.
Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata Disbudpar Provinsi Bangka Belitung Ahmad Yani mengatakan Bangka Internasional Triathlon ini peminatnya banyak sekali, tapi karena keterbtasan sehingga harus dibatasi.
Acara Bangka Internasional Triathlon merupakan agenda memeriahkan HUT ke 249 Kota Sungailiat. "Ini merupakan salah satu cara kami untuk menarik wisatawan terutama yang dari luar negeri. Dulu itu kan ada event lari 10 K, sekarang kami menggelar lagi Bangka Internasional Triathlon," ujar Ahmad.