Rabu 10 Jun 2015 16:05 WIB
Laporan SEA Games dari Singapura

Indonesia Pastikan Satu Emas dari Ring Tinju

Rep: muhammad iqbal/ Red: Citra Listya Rini
Sarung Tinju
Foto: antara
Sarung Tinju

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tim tinju Indonesia memperoleh satu medali emas, satu medali perak dan dua medali perunggu pada perhelatan SEA Games 2015 Singapura.  Satu-satunya emas bagi Merah Putih dipersembahkan Kornelis Kwangu Langu dari kelas terbang 46-49 kg putra.  Dalam partai final di Hall 1 Singapore Expo, Rabu (10/6), Kornelis menang dengan angka tipis 2-1 atas petinju Filipina Rogen Ladon.

Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir (PP Pertina) Martinez dos Santos, baik Kornelis maupun Rogen, sebenarnya sama-sama kuat.  "Tapi, Kornelis main luar biasa.  Penampilan dia luar biasa.  Dia bertarung habis-habisan," ujar Martinez melalui sambungan telepon kepada Republika, Rabu (10/6).  Selain dari Kornelis, Indonesia juga berpeluang menambah emas dari nomor final lain yaitu kelas bulu 57 kg putri.  

Akan tetapi, Christina Jembay harus takluk dengan skor telak 0-3 atas petinju Thailand Tassamalee Thongjan.  Martinez menilai, skor akhir laga tidak mencerminkan jalannya pertarungan.  "Harusnya Christina dapat emas.  Lawannya gak ada pukulan.  Dari mana dia bisa menang? Bisa dilihat, siapa yang menang," kata Martinez.  

Selain satu emas dan satu perak via Kornelis dan Christina, tim tinju Indonesia juga mendapat tambahan dua perunggu melalui Ester Kalayukin dan Farrand Papendang.  Keduanya harus takluk pada fase empat besar yang berlangsung, Senin (8/6) lalu.  Meskipun begitu, Martinez bersyukur dengan pencapaian tim tinju Indonesia di SEA Games 2015 Singapura.  

Terlebih, pada SEA Games 2013 Myanmar, tak satu pun medali emas sukses digondol petinju Tanah Air.  Kala itu, hanya empat perak dan empat perunggu yang dihasilkan Julio Bria dan kawan-kawan. 

"Semua berkat doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia.  Terus, kita kerja keras dari latihan.  Selain itu dukungan dari pemerintah (Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), KOI (Komite Olimpiade Indonesia), Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) dan semuanya juga bermakna.  Sehingga kita bisa dapat satu emas." kata Martinez.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement