REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Meliput perhelatan SEA Games 2015 Singapura memberi kesan tersendiri bagi saya. Selain sebagai sebuah pengalaman baru, kesempatan ini saya gunakan sebaik-baiknya untuk menjalin silaturahim.
Tidak hanya dengan wartawan-wartawan asal Indonesia, melainkan juga dengan wartawan asal negara-negara lain di Asia Tenggara. Selama lebih dari sepekan di Singapura, saya pun telah mendapatkan sejumlah kenalan. Ambil contoh Noor Farhan dari Singapura, Luc asal Vietnam hingga Akhtar dari Malaysia. Namun, keakraban lebih terjalin dengan Farhan.
Perkenalan dimulai saat cabang olahraga dayung kategori kano dan kayak dipanggungkan sehari selepas upacara pembukaan. Bertempat di Marina Channel, kami saling memuji keberhasilan masing-masing negara di cabang ini. Terlebih tanpa diduga, Singapura sukses mendobrak dominasi Indonesia, Vietnam maupun Myanmar di kano dan kayak.
"Mereka berlatih sangat keras," kata Farhan mengomentari keberhasilan Singapura jadi juara umum di cabang tersebut. Dalam peliputan-peliputan selanjutnya, saya pun sering bertemu Farhan. Entah di Main Press Centre maupun OCBC Aquatic Centre.
Farhan merupakan jurnalis radio 93.8 FM. Sebuah radio kepunyaan MediaCorp, raksasa media negeri Merlion yang juga menjadi sponsor utama SEA Games 2015. Selain meliput, dia bertugas sebagai produser acaranya yaitu talkshow 93.8 FM LIVE!.
Setelah satu atau dua hari tak berjumpa, Farhan tiba-tiba mengirimkan email berisi permintaan agar saya mengisi talkshow-nya jelang laga tim sepak bola Indonesia vs Singapura, Kamis (11/6). Bagi kami, pertandingan itu penting bagi kedua negara mengingat langkah ke empat besar dipastikan di sana. Saya pun menyanggupi permintaan Farhan.
Tidak ada salahnya saya pikir. Apalagi, saya hanya diminta mengomentari kelebihan maupun kekurangan Indonesia di bawah asuhan Aji Santoso. Tak lupa sedikit menyinggung Singapura.
Saat talkshow tiba, Rabu (13/6) sore, saya pun dihubungi via telepon oleh operator radio ketika baru menyelesaikan tugas meliput keberhasilan Triyaningsih merebut emas atletik nomor lari 5.000 meter putri. Saat acara, duet presenter acara mengajukan sejumlah pertanyaan.
Dengan tangkas, berbekal hasil peliputan timnas sepak bola Indonesia, saya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Meskipun bahasa Inggris saya tidak sempurna, sebisa mungkin saya memberi jawaban. Segalanya berjalan baik hingga talkshow rampung.
Seusai acara, saya mendapat ucapan terima kasih dari Farhan. "Thanks Iqbal! Your Analysis is Excellent," tulis Farhan dalam emailnya. Tidak lupa, saya pun mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
Perasaan senang dari dalam diri sontak meluap. Bukan untuk membanggakan diri. Melainkan lantaran senang bisa membantu rekan seprofesi menjalankan tugasnya.
Meskipun beda negara, kami memiliki keyakinan yang sama. Memberikan yang terbaik kepada audience kami merupakan sebuah keniscayaan.