REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juara bertahan Usain Bolt asal Jamaika berhasil mengatasi ganjalan awal untuk melaju ke final lari sprint 100 meter di kejuaraan dunia pada Ahad (23/8).
Bolt berhasil mengatasi kecemasannya setelah melakukan start yang buruk namun kemudian memacu kecepatan pada 40 meter terakhir dan mengunci waktu 9,96 detik, sementara atlet Kanada Andre de Grasse berada di posisi kedua dengan catatan waktu yang sama.
Saingan asal Amerika Justin Gatlin, yang telah dua kali mendapat larangan bertanding karena doping, tidak mengalami hambatan berarti pada putaran semifinal kedua dan menang dalam waktu 9,77 detik di depan rekan senegaranya Mike Rodgers, yang juga pernah dilarang bertanding karena doping.
Atlet ketiga Amerika, Tyson Gay, juara dunia lari tahun 2007 yang juga dicurigai keran melakukan kecurangan doping, memenangkan sesi semifinal terakhir dengan catatan waktu 9,96 detik di depan atlet Jamaika Asafa Powell, "raja dari sub-10" dengan waktunya 9,97 detik.
Catatan waktu Powell ini adalah yang ke-93, yang pernah dihukum larangan enam bulan karena doping setelah dinyatakan tes positif sehingga ia kehilangan gelar juara dunia tahun 2013 di Moskow, telah dicatatkan sebagai penembus mitos barier 10 detik.
Juga lolos kualifikasi sebagai tiga pelari tercepat lainnya adalah atlet Amerika Trayvon Bromell dan Bingtian Su dari Tiongkok, dimana keduanya mencatat waktu 9,99 detik pada semifinal pertama bersama Bolt, dan pelari Prancis Jimmy Vicaut, yang mencatat waktu yang sama di semifinal kedua.