REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kabut asap yang menyelimuti sebagian Asia Tenggara mengancam berlangsungnya kompetisi renang Piala Dunia akhir pekan ini di Singapura. Panitia sedang mempertimbangkan untuk membatalkan kejuaraan dua hari itu jika kualitas udara semakin buruk.
Badan renang dunia FINA sudah membatalkan kejuaraan tersebut karena perhatiannya terhadap kesehatan para peserta, dan kontingen berencana tidak akan ikut kejuaraan itu jika tingkat polusi semakin memburuk.
Direktur eksekutif FINA Cornel Marculescu mengatakan kejuaraan renang yang merupakan seri Piala Dunia tahunan leg kelima itu akan tergantung data Indek Standart Polusi (PSI).
PSI, yang dipastikan oleh agen lingkungan nasional Singapura secara konsisten berada di atas 100 pada beberapa pekan lalu, dan tergolong tidak sehat.
"Pada saat itu selama tiga jam PSI menunjukkan 200, dan masuk kategori sangat tidak sehat," kata Merculescu, Jumat (2/10).
Marculescu mengatakan FINA telah berbicara dengan para perenang pada Jumat pagi untuk memberi pengarahan kepada mereka tentang situasi menjelaskan beberapa rencana mendesak," katanya.