REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mendapat kepercayaan untuk menggelar pesta olahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018 di Jakarta dan Pelambang. Bila kepercayaan ini mampu dibayar dengan penyelengaraan yang aman dan sukses, bukan tak mungkin pesta olahraga besar lainnya bisa digelar di Tanah Air.
Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, tak memungkiri, kelak keberhasilan menggelar Asian Games 2018 itu bisa mengantar Indonesia mendapat kepercayaan untuk menggelar pesta olahraga lebih tinggi. Seperti, Olimpiade yang jadi ajang pesta olahraga sejagat.
Komite yang bertanggung jawab menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 itu menyatakan, kemungkinan menggelar Olimpiade bisa saja terjadi. Meski tentu, banyak jalan terjal yang perlu dilalui.
“Memang kalau Asian Games sukses, tentu yang lebih tinggi kita bisa gelar Olimpiade. Tapi saya tidak bermimpi ada Olimpiade dalam waktu dekat di Indonesia,” kata Ketua KOI Erick Thohir kepada Republika.co.id di Jakarta.
Dia mengatakan, impian yang belum ingin ia pupuk ini berkaitan dengan masa jabatnnya di KOI. Erick yang baru menduduki posisi Ketua KOI kurang dari bulan ini hanya akan aktif sampai 2019. Hal itu seiring dengan durasi kepemimpinan KOI yang hanya berumur empat tahun. Sehingga, ia enggan gegabah untuk menghembuskan wacana gelaran Olimpiade di Indonesia.
Meski demikian, Erick tak akan memungkiri andai suatu hari pemerintah ingin agar Olimpiade digelar di Indonesia, maka KOI selaku komite berwenang akan melaksanakannya. Akan tetapi, hal itu kemungkinan menurutnya akan jadi proyek jangka panjang. Pasalnya, pengundian tuan rumah Olimpiade yang masih belum memiliki kandidat maupun pemenang adalah untuk penyelengaraan tahun 2028.
“Kalau pemerintah mendukung, kita akan maju untuk urus. Tapi jangan dulu yang jauhlah. Ini kita punya pekerjaan rumah yaitu Asian Games 2018. Do the homework first, baru nanti kita bicara ke depannya,” kata pemilik klub sepak bola asal Italia Inter Milan ini.