REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) mengungkapkan, hingga saat ini terus berupaya mengatasi kendala dalam menyukseskan hajatan olahraga besar itu. Pelaksana tugas (Plt) Sekjen Inasgoc Harry Warganegara mengungkapkan, persoalan birokrasi cukup panjang untuk Asian Games 2018.
Seperti halnya pembentukan Bantuan Layanan Umum (BLU) oleh pemerintah untuk mendukung pengelolaan pemasukan selama ajang Asian Games 2018 yang belum rampung. “Kami juga belum final sampai sekarang untuk BLU-nya,” kata Harry kepada Republika.co.id, Selasa (18/4).
Tak hanya soal BLU, Harry juga mengatakan saat ini pejabat perbendaharaan untuk satuan kerja Inasgoc juga belum ditentukan. Ini untuk mempermudah dana awal Asian Games 2018 sebesar Rp 500 miliar bisa segera digunakan untuk persiapan.
Begitu juga dengan bantuan lainnya yang akan diberikan untuk Inasgoc dalam persiapan Asian Games 2018. “Sampai sekarang bantuan tenaga dari Kementerian Keuangan juga belum komplet untuk Inasgoc,” jelas Harry.
Hal lain yang tengah ditangani Inasgoc adala pengurangan cabang olahraga Asian Games 2018. Ini merupakan permintaan Ketua Pengarah Kepanitiaan Asian Games 2018 Jusuf Kalla yang menginginkan adanya pemangkasan cabang olahraga dari 42 menjadi 37.
Dia menjelaskan, negosiasi awal dengan OCA mengenai pengurangan cabang olahraga akan dilakukan Selasa (18/4) malam ini oleh Kalla dan juga diwakili oleh Presiden Inasgoc, Erick Thohir. “Kami tetap optimistis negosiasi itu bisa segera diputuskan, apapun hasilnya,” tutur Harry.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan akan melibatkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) untuk pengawasan penggunaan anggaran Asian Games 2018. Pemangkasan cabang olahraga dilakukan juga sebagai bentuk efisiensi yang diinginkan oleh pemerintah dalam menghelat Asian Games 2018.