Sabtu 05 Aug 2017 13:00 WIB

INASGOC-Asian Games Siap Tangkal Penggunaan Doping

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Reiny Dwinanda
Ketua Umum INASGOC-Asian Games Erick Thohir memaparkan kesiapan timnya dalam memberikan layanan kesehatan dan pencegahan penggunaan doping, kepada Olympic Council of Asia (OCA) Medical Services Committee & Anti-Doping Commission.
Foto: INASGOC
Ketua Umum INASGOC-Asian Games Erick Thohir memaparkan kesiapan timnya dalam memberikan layanan kesehatan dan pencegahan penggunaan doping, kepada Olympic Council of Asia (OCA) Medical Services Committee & Anti-Doping Commission.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum INASGOC-Asian Games Erick Thohir membahas isu doping pada Asian Games 2018 bersama dengan perwakilan Olympic Council of Asia (OCA) Medical Services Committee & Anti-Doping Commision. Pertemuan kedua belah pihak terselenggara pada 4-7 Agustus. 

"Kami menjalankan berbagai upaya dan strategi agar isu doping tidak terjadi di Asian Games 2018," jelas Erick dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/8). 

Erick memperlihatkan kesiapan timnya dalam menangani masalah medis yang muncul saat games times sekaligus menangkal penggunaan doping dengan menyodorkan pedoman yang telah disusun INASGOC-Asian Games kepada OCA Medical Services Committee and Anti-Doping Commission. 

Dengan begitu, lembaga tersebut dapat memonitor kesiapan pihak penyelenggara mengenai perencanaan pelayanan medis dan antidoping.

"Nantinya, Departemen Medical Services and Anti-Doping bertugas melayani kesehatan Asian Games family, mulai dari atlet, panitia, dan para pendukung. Mereka juga yang akan melakukan tes doping untuk atlet," jelas Erick.

Layanan kesehatan Asian Games akan tersedia di medical station, medical center, dan poliklinik. Medical station akan menjadi tempat pertolongan pertama bagi Asian Games family yang mengalami gangguan kesehatan. 

Sementara itu, rencananya, Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) akan bekerja sama dengan National Anti-Doping Organization (NADO) untuk mengontrol penggunaan doping selama Asian Games 2018. Kerja sama ini diguliran karena Indonesia belum memiliki laboratorium doping yang terakreditasi WADA. 

"Oleh karena itu, untuk pesta olahraga Asia tahun depan itu, Medical & Doping Control INASGOC meminta bantuan dari laboratorium doping terakreditasi di India tersebut," kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement