REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Test event bola tangan merupakan ajang uji coba ketiga yang diselenggarakan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) bekerja sama dengan federasi olahraga Indonesia. Test event bertajuk Kejuaraan Bola Tangan Asia Remaja Putri VII (Women Youth Handball Asian Championship) berlangsung, 20- 28 Agustus 2017 di GOR POPKI, Cibubur.
Mendekati babak final, INASGOC dan ABTI terus berbenah diri dan mengevaluasi penyelenggaraan cabang yang akan dipertandingkan di pesta olahraga bangsa Asia tahun depan.
"Dalam dua bulan sudah tiga test event digelar INASGOC. Kami mengagendakan dalam September depan ada lima test event yang akan digelar. Semua test event itu memberi kami banyak masukan dan evaluasi, baik dari sisi penyelenggaraan pertandingan, venue, dan pendukung lainnya. Setiap test event akan selalu dikaji demi perbaikan," ujar Ketua Pelaksana INASGOC, Erick Thohir.
Evaluasi terpisah mengenai penyelenggaraan test event pun disampaikan wakil negara peserta. Secara garis besar, mereka mengaku puas dengan kinerja INASGOC dan panitia lokal, Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) dalam menyelenggarakan ajang yang diikuti tujuh negara itu.
"Kami sangat puas dengan kinerja panitia. Mereka cukup profesional dan juga sangat ramah terhadap kami. Kami yakin saat games time nanti pun akan lebih baik dari sekarang,” ucap Tanaka Jun, pelatih kepala tim remaja putri Jepang.
Sedangkan terkait dengan venue dan fasilitas, para negera peserta juga merasa cukup puas. Penggunaan venue yang sama yakni GOR POPKI, Cibubur dirasa cukup layak untuk digunakan pada Asian Games 2018 mendatang. Meskipun masih harus ditambahkan beberapa fasilitas pendukung lainnya.
“Untuk venue ini, kami merasa cukup suitable untuk handball itu sendiri. Meskipun di China venuenya lebih besar dari ini tetapi GOR POPKI cukup layak digunakan untuk Asian Games. Jarak antara penonton dan lapangan cukup dekat, Saya rasa itu cukup baik sehingga kami tidak terlalu jauh untuk menjangkau ke lapangan. Dan menurut kami jarak tersebut mendekatkan kami dengan para pendukung,” ucap Yao Fengs, tim manajer Cina.
Masukan yang membangun terlontar dari tim Korea Selatan. Tim manajer tim Korsel, Jun Hyeon menyebutkan bahwa area tempat duduk sebaiknya diperbaiki. Misal dibuat pembatas karena akan berpengaruh untuk ticketing saat Asian Games 2018.
"Scoring board diharapkan akan lebih besar dari yang digunakan saat test event ini. Scoring board ini terlalu kecil, kami harap saat Asian Games 2018 akan menggunakan scoring board yang lebih besar dengan electronic system sehingga kami mudah untuk melihatnya,” tambah Jun Hyeon.
Selain itu, mereka menilai perlu penambahan ruang ganti dan lapangan latihan. "Menurut kami, saat Asian Games 2018 nanti akan ada penambahan satu ruang ganti. Saat ini telah tersedia tiga ruang ganti. Karena ini melibatkan dua tim, sehingga kami membutuhkan setidaknya empat ruang ganti. Jika ditambahkan shower dan toilet khusus atlet akan lebih baik lagi”, ujar Tanaka Jun.
Sementara itu, dalam kejuaraan yang memasuki hari ke lima, pertandingan pertama Uzbekistan menang tipis dari Hongkong dengan skor 20-19. Dilanjutkan dengan kemenangan telak Jepang atas Indonesia 58-4. Dan pertandingan terakhir ditutup oleh kemenangan tim Korsel dari tim Cina dengan skor 42-18.