REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) meninjau pelatnas pencak silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Pria yang juga Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018 ingin melihat kesiapan atlet untuk menghadapi pesta olahraga Asia tahun depan.
JK datang bersama rombongan yang terdiri dari Ketua Umum INASGOC Erick Thohir, Sekjen INASGOC Eris Herryanto, Direktur Venue & Environtment Syahrier Nawir, dan Jubir INASGOC Danny Buldansyah. Mereka diterima Kabid Pembinaan dan Pengembangan IPSI, Edhy Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, JK menyampaikan apresiasi kepada para atlet pencak silat yang telah berprestasi di SEA Games maupun Kejuaraan Sunia di Korea Selatan.
Ia berpesan, dalam hitungan waktu kurang dari satu tahun, Indonesia akan menghadapi event besar yakni Asian Games. Diharapkan, para atlet pencak silat dapat berlatih dengan baik agar bisa meraih prestasi di ajang pesta olahraga se-Asia tersebut.
"Masih ada 10 bulan untuk berlatih keras dan saya yakin fasilitas disini tentu lebih baik, karena itu saya lihat semangat latihannya tinggi," ujar JK di Padepokan Pencak Silat TMII, Selasa (3/10).
JK mengatakan, pemerintah selalu mendukung fasilitas yang dibutuhkan bagi para atlet agar mereka dapat meraih prestasi yang baik untuk bangsa dan negara. Dia mengingatkan, hanya ada dua orang yang bisa mengibarkan bendera merah putih di luar negeri yakni presiden sebagai kepala negara dan atlet yang mendapatkan medali emas dalam kancah internasional.
"Sekali lagi latihan yang baik, teratur, dan disiplin," kata Jusuf Kalla.
Edhy Prabowo menyampaikan rasa hormat karena baru kali ini pelatnas pencak silat di kunjungi wakil presiden. "Perlu saya laporkan, saat di Korea Terbuka lalu, pencak silat memperoleh emapt emas, di SEA Games, kami meraih dua emas, empat perak dan 10 perunggu. Di Asian Games, kami akan kami tunjukan kekuatan terkuat terbaik," janji Edhy.
Usai meninjau pelatnas pencak silat, wakil presiden melihat progres renovasi Komplek Gelora Bung Karno (GBK). Di antaranya meninjau perkembangan pembangunan lapangan bisbol, venue panahan, Stadion Utama GBK, dan Istora Senayan.