REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Hubungan mencekam antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara di kancah politik internasional agaknya tak berlaku di dunia basket.
Buktinya, seorang pebasket legendaris AS, Dennis Rodman, berencana membawa pemain-pemain All-Star NBA untuk bermain di negeri komunis paling tertutup sejagat itu.
Pekan lalu, Rodman melakukan kunjungan ke Korut. Di sela pertemuannya dengan pemimpin Korut, Kim Jong-Un, ia membahas soal rencana menggelar pertandingan basket melawan pemain-pemain lokal.
Sepulangnya ke AS, Rodman mengklaim dirinya sebagai orang asing pertama yang bisa menggendong bayi perempuan Kim.
"Korea Utara? Kenapa tidak. Mereka akan membuka pintu," kata mantan pemain Los Angeles Lakers yang namanya masuk dalam daftar Hall of Fame NBA tersebut seperti dilansir laman ESPN.
Rodman mengatakan ia dan Kim berencana menggelar dua laga di Korut pada awal Januari mendatang. Ia berharap bisa mengajak mantan bintang-bintang NBA lainnya seperti Karl Malone dan Scottie Pippen.
Pada Desember mendatang, ia akan kembali ke Korut untuk menyeleksi pemain-pemain lokal yang akan bertanding.
Kedekatan hubungan antara Rodman dan Kim sempat menuai kritikan di AS. Namun, Rodman bersikukuh bahwa Kim sejatinya adalah pribadi yang baik.
Ia mengungkapkan Kim adalah pimpinan Korut yang menginginkan hubungan lebih baik dengan AS. "Hanya dia (Kim) yang bisa membuat hal itu terwujud. Ini adalah diplomasi basket," tandas pria yang kini menginjak usia 52 tahun itu.
Rodman pertama kali bertemu Kim ketika mengunjungi Korut dalam sebuah proyek film pada Februari lalu. Kim yang merupakan penggemar basket itu meminta Rodman melatih tim nasional Korut untuk berkompetisi di Olimpiade 2016.
Kim juga menawarkan Rodman untuk menulis biografinya. "Dia hanya menjalankan tugasnya. Dia adalah orang yang sangat baik. Jika dia ingin mengebom semua orang di dunia, ia pasti sudah melakukannya sejak lama," ucap Rodman.