REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Robin dan Brook Lopez sama-sama mulai serius menekuni basket sejak kuliah di Universitas Stamford. Pebasket kembar tersebut kemudian secara bersamaan masuk ke dalam NBA draft pada 2008 yang menandai awal karir profesional mereka.
Kedua pebasket tersebut memiliki postur tubuh serta tinggi yang sama yakni sekitar tujuh kaki atau 213 centimeter. Selain itu, mereka juga sama-sama berposisi sebagai center di klub berbeda. Oleh karena itu, Robin dan Brook kerap menjadi sorotan media dan dibandingkan satu sama lain.
Akan tetapi, duo pebasket berbakat itu tak pernah ambil pusing dengan penilaian orang lain tentang kemampuan mereka di lapangan.
“Kami jarang berbicara satu sama lain ketika bertemu di pertandingan. Bahkan ketika di rumah kami tidak pernah membicarakan soal basket. Kami lebih banyak ngobrol soal musik, film, dan komik,” ujar Brook kepada New York Post.
Meskipun kembar, perjalanan karier keduanya di kancah NBA cukup berbeda. Sejak menjadi pebasket profesional, Brook tetap setia dengan klub yang membesarkannya yakni Brooklyn Nets. Sedangkan, Robin sudah tercatat tiga kali berpindah klub yakni Phoenix Suns, New Orleans Hornets, dan Portland Trail Blazers.
Dari segi prestasi, Brook memang lebih menonjol. Pada 2009, dia terpilih sebagai NBA All Rookie First Team dan tahun lalu masuk ke dalam jajaran NBA All Star.
“Ya, Brook telah melampaui saya ketika mendapatkan tempat di Rookie First Team. Dia memang memiliki keterampilan yang bagus di lapangan dan saya selalu mendukung dia,” kata Robin.
Sebagai seorang atlet, keduanya memiliki jiwa sportifitas yang cukup tinggi. Robin mengatakan dia dan Brook memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing di lapangan, sehingga keduanya tidak bisa selalu disamakan.
Begitu juga dengan karir, mereka memiliki jalan masing-masing untuk mencapai prestasi lebih baik meski menekuni bidang yang sama.