REPUBLIKA.CO.ID, CLEVELAND -- Kehadiran LeBron James di Cleveland Cavaliers ternyata memang sungguh berharga. Tanpanya, Cavaliers seperti menjadi tim yang kehilangan sosok 'ayah'. Hilang arah dalam pertandingan sehingga ritme permainannya pun menjadi amburadul.
Selama dua pekan, dari 1 sampai 13 Januari, Cavaliers harus bertanding tanpa sosok James. Pemain asli Ohio ini terkena masalah cedera di lutut dan bagian bawah punggungnya. "Sudah cukup sakit sepanjang tahun, dan ini kadang hilang kadang kambuh," kata James dalam Cleveland, (2/1).
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan tim dokter Richard Parker pada akhir Desember lalu, James mengalami cedera yang serius, sehingga harus absen bertanding selama dua pekan kurang lebih. Namun, diperkirakan pada 15 dan 16 Januari James sudah bisa ikut bermain, tepatnya pada laga melawan LA Lakers dan Clippers.
Cedera yang dialami James, sebenarnya sudah dimulai sejak 11 Desember lalu, di mana timnya takluk dari Oklahoma City Thunder 103-94. Cavaliers pun mengakhiri kemenangan beruntunnya pada delapan laga. Di pertandingan ini, James tak dimainkan dan hanya berada di pinggir lapangan.
Kata sang pelatih, David Blatt, James mengalami cedera di bagian lutut kirinya. "Sebelum pertandingan, cedera James tak terlalu serius," ujar Blatt dalam ESPN, 11 Desember lalu. Padahal, dua hari sebelumnya, James beraksi 'gila' dalam laga melawan Toronto Raptors di Cleveland. Sepanjang 40 menit laga berlansung, ia mencetak 35 poin, tertinggi dalam pertandingan tersebut.
Usai laga pada 11 Desember itu, James bermain seperti biasa. Namun, pada 30 dan 31 Desember, James harus absen bermain melawan Atlanta Hawks dan Milwaukee Bucks karena cedera lututnya kembali kambuh. Di kandang Hawks, Cavaliers tunduk 101-109. Sedangkan dengan Bucks, pasukan Blatt takluk dengan skor akhir 96-80. "Tentu kami ingin dia segera dalam kondisi terbaiknya," kata Blatt, seperti dalam ESPN, Rabu (31/12).
Hari-hari Cavaliers berikutnya pun makin terlihat buram. Wajah-wajah para pemain Cavaliers menunjukkan mimik kesedihannya. Ya, hanya Kevin Love yang bisa membangun semangat timnya. Terbukti, pada laga tandang 2 Januari lalu, Cavaliers bisa membungkam Charlotte Hornets. Love menyumbangkan poin tertinggi untuk timnya, dengan 27 poin. "Ini kesempatan saya untuk membantu tim saat James tak ada," tutur Love, dalam ESPN, (2/1).
Meski menang pada laga tersebut, Blatt tetap merasa gusar dan mengkhawatirkan timnya. Sosok yang selama ini menjadi pondasi tim kini tidak bisa menunjukkan batang hidungnya. "Saya sekarang agak khawatir tiap kali melihat seseorang yang jatuh atau membungkuk untuk memperbaiki tali sepatunya," kata Blatt.
Ternyata kekhawatiran itu memang terbukti. Cavaliers mengalami kekalahan saat menjamu Dallas Mavericks di Quicken Loans Arena, Cleveland, pada 4 Januari lalu. Cavaliers tertinggal cukup jauh, yakni 19 poin dari total skor yang dimiliki Mavericks, 109-90. Love memang mencetak poin tertinggi di laga ini, 30 poin dan 10 rebound. Tapi itu tidak cukup memberikan kemenangan untuk para penggemar di Cleveland.
Tanpa kehadiran James, ia seperti menjadi tiang satu-satunya di Cavaliers. Point guard andalan Cavaliers, Kyrie Irving, juga tak mampu memberikan banyak assist. Irving hanya mampu menyumbangkan tiga assist dan enam poin.
Sebelum laga melawan Mavericks, general manager Cavaliers, David Griffin sempat mengkritik kepelatihan Blatt. Menurut dia, status pekerjaan Blatt terlihat konyol karena tidak ada perubahan yang terjadi selama beberapa pertandingan terakhir.
Lima pertandingan setelah ini, Cavaliers dipastikan belum bisa menampilkan bintang James. Di laga-laga besar pada 9 Januari melawan Golden State Warriors, Sacramento Kings pada 11 Januari, dan Phoenix Suns pada 13 Januari, Cavaliers harus bermain dengan mengandalkan dua bintang Cavaliers lainnya, Love dan Irving.
Blatt pun akan selalu memantau perkembangan James dan memastikan bahwa pemain tersebut benar-benar pulih. Apalagi, perjalanan musim ini masih terlalu panjang. Jika tidak segera meningkatkan kemampuan para pemain lainnya sampai James benar-benar pulih, maka Cavaliers bisa makin terperosok. "Tujuan utama kami, menyisakan laga di musim ini untuk James, tapi kami harus berjuang tiap hari sampai dia (James) kembali," tutur Blatt.
Tak hanya James, Cavaliers juga kehilangan Center Anderson Varejao yang juga mengalami cedera. Tanpa dua pemain itu, seperti dalam USA Today, sang pelatih Blatt akan memulai starternya dengan Mike Miller, Tristan Thompson, Kyrie Irving, dan Matthew Dellavedova dan Kevin Love.
Namun, ada juga kemungkinan posisi Miller digantikan Swan Marion jika memang sudah sehat kembali. Selama James absen, Irving akan menjadi ballhandler yang utama sehingga bisa terus mencetak poin. Thompson sudah menunjukkan permainannya yang gemilang.
Tapi, serangan Cavaliers tidak bisa dimulai hanya dari Love, tapi juga dari Miller, Marion, Dellavedova, dan rookie Joe Harris. Terlebih, serangan dari area luar melalui Dellavedova juga cukup kuat. Shooting guard Cavaliers ini memang kerap melemparkan tembakan-tembakannya yang membuat skor Cavaliers bertambah lebih cepat.