Sabtu 25 Feb 2017 21:23 WIB

NSH Atasi Satya Wacana dengan Satu Pemain Asing

Pemain asing NSH Gary Jacobs (kanan).
Foto: Dok IBL
Pemain asing NSH Gary Jacobs (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Baru 13 detik kuarter keempat berjalan big man asing  NSH, Nate Barfield harus keluar lapangan karena sudah lima kali melakukan pelanggaran. Namun NSH tetap tegar dan mampu menyelesaikan gim dengan kemenangan atas Satya Wacana Salatiga , 76-70 pada Seri V IBL Pertalite 2017 di C’Tra Arena Bandung, Sabtu (25/2).

“Gim ini susah juga. Setelah Barfield keluar, kami minta big man lokal kami untuk melakukan double team terhadap  center Satya Wacana, Nate Maxey,” kata asisten pelatih NSH, Ruspin Gultom. “Syukurlah anak-anak berhasil melaksanakannya,” ujar Ruspin.

Pemain baru NSH pindahan dari Aspac, Muhammad Irman yang ditukar dengan Ruslan berhasil menjalankan tugas tersebut cukup bagus. Ruspin memuji Irman tangguh menjaga dan berpengalaman.

Ruspin juga membeberkan strategi coach Mayckel Ferdinandus. “Kami biarkan Jarron Crump mencetak angka banyak asal pemain Satya Wacana lainnya diminimalisasi poinnya,” tuturnya.

Point guard asing NSH, Gary Jacobs masih menjadi kunci permainan. Tapi ia Gary juga tidak egois dan kerap memberikan assist kepada rekan-rekan lokalnya. Jacobs mencatat 27 angka dan enam assist. Barfield menyumbang 18 angka.

“Kami tidak bisa memanfaatkan keunggulan center kami setelah Barfield keluar,” keluh pelatih Satya Wacana, Efri Meldi. Dia sudah menginstruksikan pemainnya untuk mengalirkan bola ke dalam paint area lawan dimana Maxey bersiap. Ia menyebut ego pemain terlalu tinggi sehingga instruksi tersebut tidak berjalan lancar.

Crump mencetak 38 angka bagi Satya Wacana, sementara Maxey menyumbang 17 poin. “Saya sebenarnya tidak ingin seorang pemain mencetak banyak poin namun tim kalah. Lebih baik distribusi angka merata dan tim memetik kemenangan,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement