REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelari asal Jamaika, Usain Bolt yakin dapat mempertahankan gelar juaranya di nomor 100 meter pada Olimpiade London 2012. Bahkan ia yakin bisa menjadi yang tercepat sepanjang sejarah.
Pelari 25 tahun itu mengatakan, telah berlatih baik setelah mengalami cedera lutut dan sesumbar akan menjadi legenda dengan mempertahankan gelar juara di nomor 100 meter dan 200 meter. Kondisi kesehatan pelari dengan nama besar di trek itu menjadi perhatian sejak kegiatan latihannya dilarang diabadikan oleh kamera para pewarta foto.
Namun kemudian ada gambar yang menampilkan Bolt sedang melakukan pengobatan untuk lututnya. Ia menepis kekhawatiran itu dengan mengatakan otot kaku di punggung, yang menyebabkan dia mengalami cedera lutut, telah sembuh.
"Saya selalu siap," kata peraih rekor dunia itu. "Saya selalu mengatakan bahwa perlombaan itu bukan percobaan dan berlari satu putaran, setiap atlet tahu itu. Pelatih saya yang menentukan apakah latihan itu di depan kamera atau tidak, dan sebenarnya dia tidak suka dengan kamera," katanya.
"Saya terus berlatih. Memang ada sedikit masalah, tapi itu bukan hal yang serius. Semuanya telah kembali seperti semula dan saya berlatih keras," tegasnya.
Aura tak terkalahkan milik Bolt terpatahkan di pertandingan trial, awal Juli, ketika dikalahkan rekan latihannya yang sekaligus juara dunia, Yohan Blake, di nomor 100 meter dan 200 meter. "Saya pernah kalah di Olimpiade, Asafa Powell juga pernah mengalami kekalahan di Olimpiade 2008. Semuanya itu selalu menjadi pecut untuk kembali bangkit, tapi lebih baik kalah di trial daripada di Olimpiade," katanya.
"Hal itu membuka mata saya. Saya merenungkan beberapa hal, tapi bagi saya itu tinggal cara saya saja untuk membuktikan pada saatnya. Saya baik-baik saja," katanya.
Yohan Blake berlari di pertandingan trial dengan catatan waktu 9,75 detik, yang menjadi catatan tercepatnya sepanjang 2012. Namun Blake bukanlah satu-satunya pesaing Bolt untuk merebut gelar juara musim ini.