Kamis 02 Aug 2012 13:25 WIB

Frustasi Didiskualifikasi, Pebulutangkis Cina Pensiun Dini

Pebulutangkis Putri Cina, Yu Yang (kiri) bersama pasangan ganda putri Wang Xiaoli (kanan) didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012, karena dinilai bermain tidak serius dalam babak penyisihan grup.
Pebulutangkis Putri Cina, Yu Yang (kiri) bersama pasangan ganda putri Wang Xiaoli (kanan) didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012, karena dinilai bermain tidak serius dalam babak penyisihan grup.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendiskualifikasi ganda putri Yu Yang/Wang Xiaoli dari ajang Olimpiade London 2012, membuat salah satu dari mereka frustasi. Adalah Yu Yang yang memutuskan langsung pensiun dini dari dunia bulutangkis menyusul insiden memalukan tersebut.

Ya, dalam akun blog pribadinya berbahasa Cina, Yu Yang mengatakan, mimpinya telah direnggut paksa karena hukuman diskualifikasi tersebut. Hal itu yang membuatnya mengambil keputusan untuk gantung raket. "Mimpi saya telah dihancurkan dengan kejam," tulis Yu Yang dalam blog pribadinya.

"Ini kompetisi terakhir saya. Selamat tinggal Federasi Bulutangkis Dunia, selamat tinggal bulutangkisku tersayang," kicau Yu Yang dalam Weibo, mikroblog pribadinya, Rabu (1/8) malam waktu setempat.

Pebulutangkis 26 tahun itu melanjutkan, "Kalian telah menghancurkan mimpi-mimpi kami dengan kejam. Ini benar-benar tidak dapat dimaafkan."

Bersama tiga ganda putri lainnya, yakni ganda putri Indonesia; Greysia Polii/Meiliana Jauhari, dan dua ganda putri Korea Selatan; Jung Kyung-eun/Kim Ha-na serta Ha Jung-eun/Kim Min-jung, Yu Yang/Wang yang menjadi unggulan pertama didiskualifikasi dari Olimpiade 2012. Keempatnya dianggap mencederai sportifitas dengan permainan 'ogah-ogahan' mereka.

Skandal itu membuat para fans bulu tangkis di Cina geram. Bahkan skandal tersebut menjadi trending topic di mikroblog Cina seperti Twitter. Mereka menyebut insiden tersebut sebagai 'penghinaan' bagi tim nasional bulu tangkis Cina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement