Jumat 03 Aug 2012 06:52 WIB

Tradisi Itu Berakhir Setelah 20 Tahun

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.
Foto: Saurabh Das/AP
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Oleh Fitri Supratiwi

LONDON -- Pengembalian bola yang gagal dari Tontowi Ahmad pada semifinal ganda campuran bulu tangkis Olimpiade 2012 London seketika membuat kubu Indonesia muram. Kekalahan ganda campuran juara All England, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dari pasangan China Xu Chen/Ma Jin pada semifinal itu memupus harapan kontingen Indonesia untuk meraih medali emas dari bulu tangkis.

Pasalnya, mereka lah yang sejak awal diharapkan dapat melanjutkan tradisi medali emas Olimpiade karena dianggap paling berpeluang. Harapan tersebut menyusul keberhasilan mereka menjadi juara All England pertama dalam sembilan tahun terakhir.

Bahkan ketika mereka bertanding di semifinal pada Kamis, mereka lah satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa setelah ganda putra Bona Septano/Mohammad Ahsan menjadi wakil terakhir yang tersingkir di perempat final. Tekanan yang besar akibat beban berat untuk menjadi juara yang mereka pikul sendirian itu membuat mereka tidak tampil lepas.

"Mau nggak mau tetap kepikiran karena tinggal kami satu-satunya harapan (dari bulu tangkis)," kata Liliyana usai pertandingan.

Ketegangan juga tampak di wajah Tontowi Ahmad yang baru pertama kali berlaga di Olimpiade. "Pada awal game ketiga, kelihatan sekali Tontowi tegang. Dia tidak bisa melepaskan ketegangan," ujar pelatih ganda campuran Pelatnas, Richard Mainaky.

Tontowi pun mengakui hal itu. "Saya pribadi tegang, tekanan itu semakin besar, terlalu mikir menang kalah," kata Tontowi mengakui. "Pada game ketiga, saya semakin tertekan, apalagi setelah tertinggal jauh, sulit ngejarnya.''

Terpuruk

Kegagalan tim bulu tangkis mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade yang terpelihara sejak 20 tahun lalu, ketika Susy Susanti dan Alan Budikusuma meraih emas pada Olimpiade 1992 Barcelona, menunjukkan sudah semakin terpuruknya prestasi bulu tangkis Indonesia.

Apalagi pada Mei lalu, untuk pertama kalinya Indonesia tersisih di babak perempat final Piala Thomas.

Citra buruk semakin tak terelakkan ketika pasangan putri Merah Putih terlibat dalam kasus "tidak berusaha keras untuk menang" karena memilih lawan untuk pertandingan berikutnya. Kasus yang juga melibatkan pasangan Korea Selatan dan China.

Skandal "sengaja mengalah" yang sempat menghebohkan di Olimpiade London itu berakhir dengan dikeluarkannya keempat pasangan tersebut dari Olimpiade 2012. Bahkan pemain China Yu Yang, juara Olimpiade Beijing saat berpasangan dengan Du Jing, menyatakan berhenti dari bulu tangkis tidak lama setelah dicoret dari Olimpiade.

Sadar akan semakin terpuruknya prestasi bulu tangkis Indonesia membuat Menpora Andi Mallarangeng menyatakan sudah saatnya Indonesia tidak lagi menggantungkan diri pada bulu tangkis di Olimpiade.

"Kita tidak bisa hanya menggantungkan diri pada satu cabang karena terlalu berat bagi bulu tangkis," kata Menpora.

Dengan hanya mengandalkan bulu tangkis, prestasi Indonesia di ajang Olimpiade menjadi sangat tergantung pada naik turunnya prestasi bulu tangkis. "Seharusnya paling tidak ada lima cabang yang menjadi andalan untuk meraih emas Olimpiade," demikian Menpora.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement