REPUBLIKA.CO.ID, BOLOGNA -- Musim lalu Valentino Rossi bisa dibilang babak belur dalam balapan MotoGP. Musim ini, pesimisme kembali melanda juara tujuh kali MotoGP itu. Pasalnya, Rossi memprediksi musim ini bakal suram lantaran tak bisa menjinakkan Ducati GP12 setelah hanya mampu menempati posisi ke-10 di Sirkuit Losail, GP Qatar.
Ia mengakui, masalah terbesar adalah Ducati GP12 yang jauh dari ekspektasinya. “Saya punya masalah besar di awal balapan, ketika menggunakan ban baru, saya berjuang di bawah pengereman,” ungkap Rossi kepada Mediaset seperti dinukil laman Autosport, Jumat (20/4).
Pebalap asal Italia itu mengaku tidak bisa lagi menunggangi Ducati GP12 dengan kemampuan seperti di Qatar. "Saya tidak dapat membuat perbedaan, saya bahkan tidak bisa bersaing dengan kecepatan (Nicky) Hayden,” keluh Rossi. Meski begitu, ia tetap memuji kehebatan rekan satu timnya, Hayden yang sukses finis di posisi keenam di GP Qatar.
Alasan itulah yang membuat Rossi khawatir dirinya bakal mengakhiri musim ini lebih buruk dari musim lalu, yang hanya meraih satu podium juara. Padahal, dalam pengujian di Sirkuit Jerez, Rossi mengaku bisa melahap lap lebih baik dengan performa sepeda motor yang ada. “Saya tidak bisa naik sepeda motor ini dengan baik, bahkan dibandingkan dengan sesama pengendara Ducati.”
Pembalap 33 tahun itu melanjutkan, “Ducati GP12 ini memiliki masalah. Sayangnya teknisi saya tidak dapat berbuat apa-apa,” imbuh Rossi.
Ia pun mengaku rasa optimismenya telah menguap karena musim ini berpotensi hancur lebur seperti musim sebelumnya. “Kami kehabisan harapan tahun lalu," tuntas mantan pebalap Honda dan Yamaha itu.