REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sean Gelael tidak asing lagi dengan Sirkuit Hockenheim, yang amat disukai penonton, karena jalur lintasan yang panjang serta tikungan patah, yang sudah beberapa kali dilewati pemuda Indonesia itu.
Sean pertama kali mendatangi sirkuit itu pada putaran ketiga lomba FIA F3 Eropa pada 3-4 Mei 2013, ketika ia bernaung di bawah tim Double R Racing Dallara-Mercedes, kemudian kedatangan kedua ketika melakukan test resmi F3 pada 10-11 September 2013 dan datang lagi untuk berlomba F3 Eropa pada 18-19 Oktober 2013.
Ketika pertama kali tampil di Hockenheim, Sean yang sama sekali belum mengenal sirkuit itu dan merupakan pebalap termuda dari 27 peserta lomba, berhasil finis di di urutan ke21 pada Race 1, urutan ke-27 pada Race 2 sedangkan pada Race 3 berhenti setelah melaju selama dua putaran dari yang seharusnya 21 lap karena mengalami kecelakaan.
Pada Race 1 Sean membuat catatan 37 menit 32,775 detik dan pada Race 2 36:23. 796, sedangkan Rafaele Marciello dari Italia yang tampil tercepat pada kedua Race itu masing-masing menorehkan waktu 36:00. 250 dan 36:23. 796.
Pada perlombaan putaran pertama di Monza, Italia, Sean berada pada urutan 14 pada Race 1, ke-16 pada Race 2 dan ke-18 pada Race 3, kemudian pada putaran kedua di Silverstone, Inggris, pebalap belia itu berada di urutan (24-16-18).
Putera mantan juara reli mobil nasional 2006, Ricardo Gelael, itu mengalami insiden kecelakaan yang menyebabkan kendaraannya rusak berat dan ia tidak dapat melanjutkan kiprahnya.
Ketika itu, sebanyak 29 pebalap dari berbagai negara ambil bagian pada perlombaan yang diadakan di lintas lomba Formula Satu Jerman itu, sehingga amat sedikit ruang untuk melakukan manuver.
Sean yang baru berusia 16 tahun, berada di belakang grup yang melakukan kontak sehingga terjadi insiden. Pebalap asal Israel, Roy Nissany, bersinggungan dengan pesaingnya hingga terlempar ke tembok pengaman dan ketika Nissany melejit kembali ke lintasan, Gelael tidak dapat menghindar.
"Roy menabrak tembok pengaman dan mental lagi ke lintasan," kata Sean ketika itu, "Kendaraan itu berputar di depan saya sehingga tabrakan tidak dapat dihindari. Amat menyakitkan, padahal saya baru berusaha menyodok ke depan. Saya hanya berhasil mengalahkan rekan setim Nissani dari Australia, Mitchell Gilbert," katanya.
Ketika itu, pemilik Double R Racing, Anthony 'Boyo' Hieatt, yang juga selaku mekanik Sean, mengatakan, "Tidak satu pun dari tiga pebalap kami yang sudah mengenal sirkuit ini. Kami bereksperimen ketika menyeting kendaraan kami dan mobil yang dinaiki Sean di Race 3 menggunakan ban baru. Kami berharap lebih baik dan kenyataannya memang ia baik, tapi akhirnya harus keluar."
"Perlombaan di Hockenheim merupakan medan lomba yang keras untuk dipelajari. Tapi saya kira Sean melakukan kemajuan yang bagus," tuturnya.
Kedatangan kedua pebalap belia Sean ke Heockenheim, ketika ia melakukan tes resmi F3 Eropa, pada 10-11 September 2013. Ia tampil sebagai pebalap tercepat ke-21 pada sesi tes pagi dan ke-25 pada sesi petang hari pertama. Pada hari kedua, ia tercepat ke-25 pada pagi hari dan petangnya tercepat ke-23.
Pada akhir musim lomba 2013, rombongan pebalap F3 Eropa itu berlaga lagi pada 18-20 Oktober di Sirkuit Hockenheim Baden-Wurttemberg itu. Sean sepanjang musim sudah menyelesaikan total 43 balapan (race) sebanyak 723 lap.
Pada lomba penutup musim 2013 itu, Sean berada di urutan ke-24 pada Race 1 disusul urutan ke-23 dan ke-13 pada dua Race berikutnya.
Hockenheim "jendela" bosbHockenheim, tuan rumah perlombaan F1 Jerman Grand Prix sejak 1970, merupakan salah satu tuan rumah perlombaan FIA F3 Eropa, sebagai balapan pendukung perlombaan DTM laga seri Turing Car paling besar dan popular di Jerman.
Secara tradisional, sirkuit Hockenheim yang memiliki tempat penonton paling banyak, saat berlangsung perlombaan DTM biasanya akan dikunjungi lebih dari 100. 000 penonton lebih banyak dari pengunjung lomba Grand Prix.
Para bintang balap dari berbagai belahan dunia akan hadir dalam perlombaan turing car yang dipasok kendaraan Mercedes C-Coupe, Audi RS5 dan BMW M3. Tiga pabrik mobil itu pegang peranan dalam perlombaan DTM dan para pebalap mereka tidak jarang dibayar melebihi pebalap Formula 1.
Mercedes dan pabrik rekanan Audi, Volkswagen, mendukung penuh perlombaan Formula 3. Sean Gelael dan rekan balapnya di Double R Racing mengendarai Dallara yang diperkuat mesin Mercedes.
Perlombaan di Hockenheim juga merupakan "jendela" bagi para bos Mercedes, Audi / VW, BMW dan Porsche, yang juga mengadapan perlombaan Piala Carrera, untuk mencari pebalap andalan mereka. Sebanyak 15 sampai 22 pebalap professional DTM yang akan berlomba, berasal dari jenjang lomba F3.
Selain karena sejarah yang amat fantastik, ada alasan lain mengapa Hockenheim amat disukai penonton. Ya itu tadi, karena Hockenheim memiliki jalur panjang serta tikungan patah sehingga perlombaan amat spektakular.
Pada 2-4 Mei 2014, Sean yang pernah menyabet dua podium dalam dua hari pada perlombaan British F3 International di Sirkuit Silverstone, 25-26 Mei 2013, -- merupakan pemegang rekor pebalap termuda yang naik podium pada kejuaraan internasional itu ? kembali tampil di Hockenheim, Jerman.
"Saya belajar dan belajar terus dalam rangka menimba pengalaman dari para pebalap senior yang sudah mengenal semua lintasan yang dilewati di perlombaan Formula 3 Eropa ini," kata pebalap nasional kelahiran Jakarta 1 November 1996 itu.
Kini, pebalap yang bernaung di bawah panji JagonyaAyam with Carlin Dallara-Volkswagen itu amat optimistis tenjang lanjutan perjuangannya pada laga otomotif internasional itu.
"Saya akan berjuang terus pada tahun kedua saya di ajang lomba ini," katanya.
Manajer tim Jagonya Ayam with Carlin, Gary Bonnor, menyatakan ia amat optimistis dengan penampilan Sean yang didukung belasan personil mulai dari masalah teknis dan non-teknis, sejak dari bengkel hingga pemuda Indonesia itu turun berlomba di lintasan.
"Kami menunggu, apakah dedikasi sehebat ini akan terbayar pada laga di Hockenheim. Tahun lalu, pebalap 'rookie' Sean melakukan debut hebat pada event ini, tapi ia mengalami kecelakaan karena kesalahan lawannya, pada akhir lomba, sehingga ia harus keluar lintasan. Kini kami menantikan kemenangannya," kata Bonnor.