REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Jagoan Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, mengaku sangat puas meraih gelar juara dunia MotoGP ketiga kalinya usai final di Sirkuit Ricardo Tomo, Valencia, Spanyol, Ahad (8/11) siang waktu setempat. Pebalap Spanyol ini bangga bisa bersanding dengan tiga pebalap terbaik lainnya dari abad ke-21.
Pria kelahiran Palma de Mallorca ini merasa bangga menjuarai kelas elite sepeda motor. Ia juga sebanding dengan Casey Stoner dan bisa merebut mahkota dari Marc Marquez yang merupakan juara MotoGP tahun lalu.
"Kejuaraan ini sangat penting bagiku. Valentino lebih tua dariku, Casey usianya kurang lebih sama denganku, sementara Marquez jauh lebih muda. Mereka bertiga adalah rival terberatku. Secara umum, mereka adalah pebalap terbaik dari abad ke-21 dan bisa menang dari mereka adalah tujuanku. Aku merasa sangat bangga," kata Lorenzo, dilansir dari Crash, Senin (9/11).
MotoGP 2015 merupakan balapan paling kontroversial yang pernah ada, melibatkan sedikit drama dan emosi di antara pebalap dari dua pabrikan besar. Lorenzo mengatakan dia tak membayangkan akan juara setelah sempat tertinggal 29 poin di belakang Rossi.
"Ada beberapa balapan yang menjadi mimpi buruk untuku, yaitu di Qatar karena masalah helm, di Austin karena penampilanku tak sempurna, dan di Argentina karena kami bermasalah dengan ban," katanya.
Lorenzo mengakui dia tidak kompetitif untuk sejumlah balapan, khususnya kendala hujan dan kecelakaan di Misano yang membuatnya kehilangan banyak poin. Meski demikian, dia bisa membalikkan keadaan diempat balapan terahir.
"Begitu banyak drama, namun akhirnya gelar juara tetap milikku. Musim ini adalah kejuaraan terberat dan tersulit dalam hidupku karena begitu banyak ketegangan," katanya.