REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Indonesia merupakan pasar besar bagi MotoGP. CEO Dorna Carmelo Ezpelata juga telah mengindikasikan bahwa negara tersebut akan diberikan kesempatan untuk menjajal Grand Prix 2017-2021 jika mengembangkan lebih jauh pembangunan Sirkuit Sentul, Bogor.
Indonesia meski demikian belum bisa 'mengamankan dana' yang menjamin peningkatan infrastruktur dasar tersebut. Pemerintah masih menarik ulur usulannya.
Dilansir dari Crash, Rabu (3/2), biaya tahunan untuk menjadi tuan rumah ajang MotoGP diperkirakan tujuh juta
europada 2017, delapan juta euro pada 208, dan 8,4 juta euro untuk 2019. Pemerintah Indonesia sendiri masih berdebat tentang penggunaan uang negara atau bekerja sama dengan swasta.
Austria dan Thailand dikabarkan juga kembali menjadi tuan rumah MotoGP. Indonesia dikabarkan bersama dengan Finlandia tahun berikutnya.
Kontrak MotoGP antara produsen dan tim independen menyatakan maksimal 20 sirkuit akan diikutsertakan sepanjang 2017-2021. Saat ini sudah ada 18 sirkuit, sehingga dipastikan Indonesia dan Finlandia mempunyai kesempatan sama untuk menjadi penyelenggara tanpa perlu bersaing satu sama lainnya.