Senin 04 Sep 2017 08:55 WIB

Sebelum Kecelakaan, Rossi-Vinales Bahas Masalah Yamaha

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andri Saubani
Dua pembalap Yamaha, Maverick Vinales (kiri) dan Valentino Rossi.
Foto: EPA/Andreu Dalmau
Dua pembalap Yamaha, Maverick Vinales (kiri) dan Valentino Rossi.

REPUBLIKA.CO.ID, MISANO -- Valentino Rossi sempat berbicara dengan rekan satu timnya, Maverick Vinales tentang masa depan Yamaha sebelum mengalami kecelakaan enduro di Tavulia. Rossi kini terpaut 26 angka di belakang pemimpin klasemen MotoGP, Andrea Dovizioso.

Kecelakaan tersebut membuat harapan Rossi mengejar gelar juara dunia kesepuluhnya musim ini nyaris kandas. Dokter memperkirakan the Doctor membutuhkan waktu pemulihan hingga satu bulan yang berarti Rossi harus absen pada dua balapan.

Rossi membahas masalah Yamaha dengan Vinales. Yamaha tahun ini mengalami kemunduran, salah satunya terlihat dari dua pembalap satelit, Johann Zarco dan Jonas Folger yang beberapa kesempatan bisa lebih unggul dari pabrikan utama.

Saat mengendarai motor baru pertama kali tahun ini, Rossi mengaku sudah merasa motornya tak senyaman tahun lalu. Tapi, tim Yamaha terus bekerja dan menemukan solusi masalah ini.

"Kami semakin membaik, tapi masih bermasalah dengan ban di beberapa tempat. Apalagi, saya tak cukup kuat di paruh kedua ini. Situasinya sederhana, Yamaha berhasil mengatasi masalah ban yang sering aus, namun modifikasi ini menimbulkan masalah lain yang tak kami duga. Memang benar, setiap pembalap punya gaya berbeda, namun motor yang bagus harusnya bisa dipakai semua orang, untuk saya, Vinales, Zarco, dan lainnya. Sepeda motor yang buruk, tentunya buruk juga saat dipakai semua. Saya pikir kami harus bekerja sama ke arah yang sama," kata Rossi, dilansir dari Speedweek, Senin (4/9).

Rossi menceritakan pada Vinales penampilan Yamaha di setiap balapan tak ubahnya seperti melempar koin yang tak bisa ditebak hasilnya baik atau buruk. Rossi berpikir dia bakal apes saat balapan di Austin, namun hasil akhirnya dia finis kedua.

Rossi juga berpikir dia bisa menang di Jerez, namun finis kesepuluh. Pembalap Italia itu juga mengira menang di Barcelona, namun faktanya dia melambat. "Begitulah kondisinya. Sayangnya, kita tak tahu harus bagaimana," kata Rossi tertawa.

Pembalap 38 tahun ini mengaku menyukai taktik Vinales. Teman barunya itu selalu membahas dan mengevaluasi posisi juga performa mereka berdua setiap masuk ke pit. Vinales juga memperhatikan dan menghormati garis balap Rossi. "Dia sangat berbakat dan masih muda. Dia sangat kuat. Saya tetap belajar darinya, apakah itu keterampilannya mengondisikan motor dan gaya mengemudi. Kami di Yamaha juga mengikuti perkembangannya," kata Rossi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement