REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU –- Atlet putra asal DKI Jakarta dan atlet putri Jawa Timur berhasil meraih medali emas cabang olah raga selam dalam ajang PON XIX, Kamis (22/9). Mereka berhasil merebut posisi pertama di nomor Marathon Course Putra dan Point Course Putri, yang digelar di Pantai Tirtamaya, Kabupaten Indramayu.
Peselam Ibu Kota, Yuwono, meraih emas di nomor Marathon Course Putra dengan torehan waktu 11.04.82. Sedangkan peselam putri Jawa Timur, Widyasari Pramukti, menorehkan waktu tercepat selama 07.39.00 di nomor Point Course Putri.
Sementara, medali perak di nomor Marathon Course Putra diraih peselam Papua, Miftahul Muabidin, dengan catatan waktu 09.27.69. Sedangkan medali perunggu diraih Mohammad Syamsul Arifin dari Riau dengan catatan waktu 10.00.80. Di nomor tersebut, peselam Jabar, Suratman hanya berhasil menduduki urutan ke-22 dari 27 peselam.
Untuk nomor Point Course Putri, posisi kedua setelah Widyasari Pramukti (Jatim) adalah peselam Pingkan Ghrot dari Sumatra Selatan. Dia meraih medali perak lewat torehan kecepatan 08.28.25. Sedangkan medali perunggu, diraih Novi Mulainda dari Sulawesi Selatan, dengan catatan waktu 08.36.76. Peselam tuan rumah Jawa Barat, Triyuniati berada di urutan 18 dari 22 peselam yang ikut di nomor tersebut.
Pertandingan selam nomor tersebut berlangsung pada Rabu (21/9) sore. Namun, hasil pertandingan tersebut baru diumumkan pada Kamis (22/9). Penundaan pengumuman itu menyusul hambatan cuaca saat para atlet bertanding. Pada Rabu (21/9) pukul 15.00 WIB, tiba-tiba terjadi angin kencang yang membuat banyak peselam mengalami kesulitan untuk bisa memenuhi aturan pertandingan.
Gelombang yang semula normal sekitar 0,5 meter, tiba-tiba naik di kisaran satu meter. Hal tersebut sangat mempengaruhi kecepatan tempuh para atlet. Kecepatan angin melonjak tajam dari semula di kisaran 5 - 8 knot, naik menjadi 22 knot.
Pertandingan yang semula dijadwalkan selesai pada pukul 15.00 WIB, terpaksa mundur dua jam. Peselam terakhir yang menyentuh garis finis di Tirtamaya, terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. "Targetnya pertandingan selesai jam tiga sore, ternyata mundur dua jam. Angin kencang dan gelombang sangat mempengaruhi atlet dalam menempuh kecepatan selam," ujar Ketua Panitia Pertandingan, Nelson Uwada.