REPUBLIKA.CO.ID,CIBINONG -- DKI Jakarta menguasai perolehan medali emas di cabang atletik PON Jawa Barat 2016. Di pertandingan perdana atletik di Stadion Pakansari, Bogor, para atlet Ibu Kota menyumbangkan tiga medali emas dari tiga nomor pertandingan berbeda.
Dari nomor lompat tinggi putri, atlet Nadia Anggraini meraih podium pertama setelah mengandaskan Ika Puspa Dewi dari Jabar. Nadia keluar sebagai pemenang dengan lompatan setinggi 1,78 meter. Lompatan tersebut lebih tinggi lima centimeter dari Ika yang mengakhiri lompatan setinggi 1,73 meter.
Lompatan 1,78 meter tersebut sebetulnya mengalahkan rekor PON. Rekor lompatan tertinggi pernah terjadi pada PON 1993. Ketika itu, atlet Rumini berhasil meraih medali emas dengan lompatan setinggi 1,76 meter. Akan tetapi, lompatan Nadia gagal memecahkan rekor nasional.
Adapun rekor nasional lompat tinggi dibikin Nadia sendiri tahun ini saat kejuaraan nasional. Ketika itu, Nadia berhasil memberikan lompatan setinggi 1,79 meter. Meski gagal memecahkan rekor sendiri, namun lompatan setinggi 1,78 meter di PON Jabar ini tetap menjadi prestasi terbaiknya.
Selain Nadia, Kontingen DKI Jakarta juga menambah medali emas dari nomor lempar martil. Atlet Adriansyah Apandi menambah satu medali emas setelah berhasil melempar martil sejauh 52,28 meter.
Lemparan tersebut, juga mengalahkan pelempar Jabar, Dudung Suhendi, dengan lemparan sejauh 51,14 meter. Lemparan Adriansyah, memecahkan rekor 52,16 meter yang pernah dibuat oleh atlet Jabar, Ong Kok Kin, saat PON Sumatra Selatan (Sumsel) 2004.
Perolehan medali emas ketiga milik Kontingen DKI Jakarta, disumbangkan pelari 5.000 meter, Rini Budiarti. Pelari 33 tahun itu finis terdepan dengan catatan waktu 17 menit 01,06 detik.