REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia kembali tanpa gelar di kandang sendiri setelah dua kali berturut-turut tidak ada pemain Indonesia yang menjuarai Djarum Indonesia Terbuka Super Series.
Pada final turnamen tahun ini di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (27/6), unggulan kedua tunggal putra Taufik Hidayat gagal mengatasi juara bertahan Lee Chong Wei dari Malaysia yang mengalahkannya 19-21, 8-21.
Kekalahan Taufik memupus harapan tuan rumah karena dia satu-satunya wakil yang tersisa di final. Sebelumnya, pemain spesialis ganda Hendra Setiawan yang berpasangan dengan pemain Rusia Anastasia Russkikh juga kalah di final oleh pasangan Polandia Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba 18-21, 20-22.
Taufik yang tampil bagus, terutama di depan net, berhasil mengimbangi permainan pemain peringkat satu Lee Chong Wei pada game pertama hingga memimpin 19-18.
Pengembalian yang jatuh di luar lapangan untuk menyudahi reli panjang menyamakan kedudukan bagi Chong Wei. Dua kesalahan berikutnya yang dilakukan Taufik memberi kemenangan bagi pemain Malaysia itu.
Pada game kedua, juara Olimpiade Athena itu tertinggal sejak awal. Dan, banyaknya kesalahan yang dia lakukan memuluskan jalan bagi Chong Wei untuk meraih gelar ketiga di Indonesia Terbuka setelah 2007 dan 2009.
"Sebenarnya Taufik bisa merebut game pertama seandainya tidak melakukan kesalahan sendiri," ujar pelatih Taufik, Mulyo Handoyo, usai pertandingan.
Sedangkan pada game kedua, Taufik mengakui bahwa fisiknya sudah menurun sehingga jauh tertinggal. "Sebagai (satu-satunya) harapan saya mohon maaf sudah bikin kecewa, tapi saya sudah maksimal. Lain kali jangan berharap kepada saya," katanya setengah bercanda.
Tentang kegagalan tuan rumah untuk kali kedua di kandang sendiri, ayah dua anak itu berharap Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melakukan evaluasi menyeluruh.
Lee Chong Wei gembira
Sementara itu, Lee Chong Wei mengaku gembira bisa meraih gelar lagi setelah pekan lalu kalah di perempat final Singapura Super Series.
"Saya cukup senang setelah kalah di Singapura, saya menang di sini. Di Singapura saya tidak tidak dalam kondisi terbaik, di sini juga, tetapi di sini saya semangat," katanya.
Chong Wei mengaku tahu Taufik ingin merebut game pertama sehingga dia berusaha bertahan dan tidak terganggu oleh keputusan hakim garis yang dia anggap merugikan.
"Saya agak kecewa dengan keputusan wasit pada kedudukan 18-18, tetapi saya berusaha tenang dan konsentrasi pada permainan," kata Chong Wei yang mengaku sudah menyiapkan diri menghadapi situasi tersebut.
Kemenangan tersebut menjadi gelar ketiga bagi Chong Wei di Indonesia dan kedua berturut-turut setelah tahun lalu juga juara.