Selasa 30 Nov 2010 00:20 WIB

Nadal: Kelelahan Bukan Faktor Kekalahan dari Federer

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Rafael Nadal menolak untuk menggunakan kelelahan sebagai alasan pada Minggu, setelah perjalanan yang luar biasa dalam setahun berakhir dengan kekalahan dari Roger Federer pada ATP World Tour Finals. Petenis peringkat satu dunia berusia 24 tahun itu memainkan salah satu pertandingan terbaik tahun ini untuk mengatasi Andy Murray dalam tiga jam pada semifinal, namun ia menghadapi Federer yang luar biasa saat ia kalah 3-6 6-3 1-6 dalam satu jam 37 menit.

"Saya kira bukan saat yang tepat untuk membicarakan itu," kata Nadal kepada wartawan ketika ditanya apakah ia menderita secara fisik melawan 16 kali juara grand slam itu. "Masalahanya adalah semua melihat pertandingan kemarin, sehingga setiap orang bebas memikirkan pendapatnya sendiri.

"Tetapi saya tidak akan mengatakan saya kalah dalam pertandingan tersebut karena saya lelah. Yang akan saya katakan dan apa yang saya rasakan adalah saya kalah dalam pertandingan tersebut karena saya bermain melawan Roger Federer yang sangat bagus di atas salah satu lapangan favorit dia. Ketika ia bermain seperti ini, sulit untuk menghentikannya. Saya punya peluang, tetapi tidak cukup."

Daripada membicarakan kekalahannya, Nadal memilih memandang ke belakang pada setahun yang menurutnya paling "emosional" dalam karirnya. Setelah selama 11 bulan tanpa satu gelar pun ia kembali tampil di Monte Carlo pada Musim Semi, dengan memenangi turnamen lapangan tanah liat Riviera untuk tahun keenam berturut-turut, dan percaya dirinya kembali.

Sejak saat itu ia tampaknya tak terbendung, memenangi Prancis Terbuka dan Wimbledon berturut-turut untuk kedua kalinya dan menggenapi karirnya pada grand slam dengan menjuarai AS Terbuka. Itu semua sepenuhnya kontras dengan 12 bulan lalu pada turnamen akhir tahun di London ketika ia gagal memenangi satu set pun dalam tiga pertandingan.

"Ini minggu yang luar biasa bagi saya," kata Nadal. "Mengalahkan empat pemain dari delapan peringkat teratas pada pekan yang sama di lapangan yang sulit bagi saya. Saya kira itu tidak pernah terjadi sebelumnya. "Banyak momen penting bagi saya sepanjang musim. Saya rasa ini adalah musim yang sangat emosional.

"Ada momen-momen sulit pada awal, tetapi setelah masa sulit, saya bisa bermain dengan ambisi sepanjang musim dan saya berhasil mendapat kesempatan menang dan terus menang. "Begitu saya memenangi turnamen pertama di Monte Carlo, segalanya lebih mudah, semua tekanan dan kekhawatiran lenyap dan saya mulai bermain sungguh baik."

sumber : ant/reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement