REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ganda campuran unggulan kedua Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih kemenangan mudah pada putaran ketiga Kejuaraan Dunia, Kamis, yang membawa mereka maju ke perempat final.
Pada pertandingan yang berlangsung di Wembley Arena, London tersebut, pasangan peringkat empat dunia itu mengalahkan unggulan 11 asal Taiwan Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin 21-9, 21-12 dalam waktu 26 menit untuk memastikan diri maju ke babak delapan besar.
"Sebetulnya pasangan Taiwan ini lumayan bagus. Namun saya dan Tontowi bermain baik hari ini, menerapkan pola yang benar di lapangan. Mereka masuk irama permainan kami, jadi permainan mereka tidak berkembang dan kalah jauh," ujar Liliyana usai pertandingan kepada laman resmi PB PBSI.
"Kami lebih banyak mengatur tempo permainan dan bermain penuh percaya diri. Kalau tadi sempat lengah sebetulnya berbahaya juga karena mereka keduanya memiliki kualitas yang cukup bagus meski belum lama dipasangkan," tambahnya.
Mereka selanjutnya akan melawan pasangan Denmark unggulan kelima Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen yang menang 21-9, 21-15 atas unggulan 16 Diju Valiyaveetil/Jwala Gutta dari India.
Keberhasilan maju ke perempat final juga diraih ganda putri unggulan delapan Greysia Polii/Meiliana Jauhari setelah mereka menundukkan pasangan Singapura unggulan 16 Shinta Mulia Sari/Yao Lei 21-13, 21-13.
Mereka akan memperebutkan tempat di semifinal dengan pasangan Jepang unggulan ketiga Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna.
Simon Kandas
Sementara itu, satu-satunya tunggal putra Indonesia yang tersisa Simon Santoso kandas pada putaran ketiga setelah kalah oleh unggulan ketiga asal Denmark Peter Gade 18-21, 21-14, 14-21.
Kekalahan Simon di Wembley Arena itu membuat Indonesia tidak mempunyai wakil tunggal putra pada perempat final kejuaraan tahunan tersebut menyusul tersisihnya Dionysius Hayom Rumbaka dan Taufik Hidayat pada babak sebelumnya.
"Sebetulnya strategi sudah benar, harus bermain sabar melawan dia. Tetapi pada game ketiga tadi kecepatan saya agak menurun karena pergelangan kaki saya sakit pada game kedua," ujar Simon yang dihubungi usai pertandingan.
Karena pergelangan kaki kirinya sakit, Simon, peringkat 19 dunia, mengaku agak takut mengambil pukulan jauh, sementara Peter sengaja meningkatkan kecepatan bermainnya pada game penentuan.
"Kadang kalau mengambil bola jauh sakitnya suka terasa," ujar Simon yang rekor pertemuannya dengan Peter, peringkat tiga dunia, saat ini menjadi 3-9.
Sementara bagi Peter, kemenangan tersebut membawanya ke babak delapan besar untuk bertemu pemenang pertandingan antara unggulan kejutuh Nguyen Tien Minh dari Vietnam melawan Boonsak Ponsana dari Thailand.