REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLA - Petenis Rafael Nadal menjadi penentu Spanyol merengkuh Piala Davis untuk kelima kalinya setelah menundukan petenis Argentina, Juan Martin del Potro, melalui reli panjang yang berakhir dengan skor 1-6, 6-4, 6-1, 7-6. Kemenangan di Stadion Olimpiade, Sevilla, Senin (6/12) dini hari WIB itu membuat tuan rumah Spanyol memenangkan final Piala Davis 2011 dengan angka 3-1.
Tapi, kegembiraan Tim Matador meraih gelar Piala Davis itu berlangsung datar. Karena bersamaan dengan kegembiraan tersebut, mereka juga bersedih karena tahun depan tidak lagi diperkuat oleh Nadal.
“Saya tidak akan tampil di Piala Davis tahun depan. Saya tidak ingin terlalu banyak melakoni pertandingan,” kata Nadal seperti dilansir Reuters.
Pada musim ini, petenis berjuluk raja lapangan tanah liat itu harus melakoni 82 pertandingan. Dia memilih fokus mempertahankan medali emas pada Olimpiade 2012 London mendatang.
Tidak hanya Nadal. David Ferrer yang akan berusia 30 tahun pada 2012 nanti juga akan memberi tanggung jawab Piala Davis kepada generasi yang lebih muda. “Ini akhir dari pesta. Saya sudah tidak muda dan mungkin tidak dalam kondisi yang bagus. Selain itu, semua orang ingin tampil di Olimpiade,” kata dia.
Spanyol sebelumnya telah memenangi gelar Piala Davis pada 2000, 2004, 2008, dan 2009. Di sisi lain, kesedihan luar biasa menghantui Argentina. Mereka menjadi negara pertama yang kalah pada empat pertandingan final. Argentina juga kalah dari Spanyol tiga tahun silam di kandang sendiri.