REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Jumat (9/3) malam, boleh jadi menjadi malam paling menyakitkan bagi Taufik Hidayat. Mimpinya untuk meraih gelar juara All England kandas setelah dikalahkan pemain terbaik dunia, Lin Dan. Taufik kalah dua gim, 18-21 dan 8-21.
Pada gim pertama Taufik bermain ketat dengan pemain nomor dua dunia ini. Keduanya saling berebut poin dan Taufik sempat memimpin pertandingan 15-14. Sayangnya Lin segera menyamakan kedudukan dan menambah poin hingga skor akhir 21-18.
Pada gim kedua Taufik bermain kurang maksimal. Pada awal pertandingan gim kedua Taufik sama sekali tidak menghasilkan skor. Ia baru mendapatkan skor pertamanya saat Lin mencapai poin ke-9. Taufik berusaha mengejar skor yang telah diperoleh Lin, namun gagal. Taufik hanya mampu sesekali mendapatkan poin atas Lin. Pertandingan gim kedua berakhir miris, 21-8.
Taufik tampaknya harus mengubur dalam-dalam impiannya meraih juara bergengsi di Eropa tersebut. Namun setidaknya masuknya Taufik ke perempat final akan menambah poin dan mungkin peringkatnya di Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Swis Terbuka merupakan kesempatan terakhir Taufik untuk menambah poin dan menaikkan peringkat sebagai persiapan menuju olimpiade. Olimpiade London tahun ini diperkirakan akan menjadi olimpiade terakhir bagi peraih medali emas Olimpiade Athena dan enam kali juara Indonesia Terbuka ini. Taufik memutuskan untuk pensiun dari dunia bulutangkis selepas olimpiade.