REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejuaraan dunia bulutangkis 'World Championship 2013 Guangzhou' di Cina bakal menuntut pengorbanan lebih besar dari kontingen Indonesia. Demi mengibarkan bendera Merah Putih, para atlet bulu tangkis Tanah Air harus rela merayakan Lebaran di negeri orang.
Pebulutangkis nasional, Aprilia Yuswandari, berpengalaman dalam Lebaran di negeri orang. Dia mengaku sangat berat meninggalkan Tanah Air ketika mengikuti turnamen Macau Open GP Gold 2008.
"Di Macau sama sekali tidak terasa suasana Lebaran,'' kenang pemain kelahiran Bantul ini. ''Saat itu rasanya sedih sekali, sampai ingin nangis karena rindu rumah.''
Untuk meringankan rasa kangen, ia menelepon keluarganya pada malam Takbir. Aprilia saat itu meminta agar teleponnya tidak ditutup agar bisa mendengarkan gema takbir di Tanah Air.
"Walaupun cuma dengan takbiran dari handphone, rasanya sudah senang sekali," katanya.