REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Promosi dan degradasi atlet yang akan menghuni pemusatan latihan nasional (pelatnas) Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia di Cipayung Jakarta Timur akan diumumkan akhir tahun usai BWF Super Series Finals dan SEA Games Myanmar.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky di Jakarta, Kamis (14/11), mengatakan, pelatnas 2014 dipastikan akan lebih ramping karena akan dilakukan degradasi besar-besaran kurang lebih 40 persen dari jumlah saat ini.
"Saat ini ada 83 atlet yang menjalani pelatnas. Untuk tahun depan kami akan melakukan pemangkasan hingga menjadi sekitar 50 atlet saja. Sisanya akan dikembalikan ke klub," kata Rexy Mainaky di pelatnas Cipayung Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pemangkasan jumlah atlet yang dilakukan bukan tanpa alasan. Salah satu alasannya adalah untuk mendapatkan atlet yang benar- benar berkualitas serta siap untuk memenuhi target juara yang dibebankan.
"Kami mau juara. Makanya dibutuhkan atlet yang kualitasnya benar- benar sudah siap. Kami tidak mau dengar lagi butuh satu hingga dua tahun buat juara, kecuali yang masih di level potensi," kata mantan pemain ganda andalan Indonesia itu.
Rexy menambahkan, dari 50 atlet yang akan menghuni pelatnas Cipayung nantinya akan diproyeksikan untuk beberapa target utama yaitu Piala Thomas dan Uber, Olimpiade, hingga Kejuaraan Dunia.
Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, untuk menghadapi kejuaraan unggulan pihaknya membutuhkan sekitar 32 pemain untuk nomor tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri serta ganda campuran. Untuk sisanya akan akan diisi oleh atlet-atlet muda potensial usai antara 17-21 tahun.
"Jumlah itu belum final (50 atlet). Bisa saja bertambah sesuai dengan kebutuhan. Yang jelas kami harus benar-benar jeli dalam menentukan pemain. Banyak pemain muda yang terus menang di sirnas tetapi langsung kalah di international challange," kata Rexy menegaskan.
Khusus untuk Piala Uber pihaknya belum memastikan pengirimn atlet karena untuk mengikuti kejuaraan dunia beregu putri itu didasarkan pada peringkat dunia atlet.
"Pemain sendiri yang akan menentukan langkah ke Piala Uber. Begitu juga dengan jatah. Misalnya kita berada diposisi kelima. Belum tentu kita bisa berangkat jika kuota Asia hanya empat saja," kata mantan pasangan Ricky Soebagdja itu.