Sabtu 16 Nov 2013 20:11 WIB

Tontowi/Liliyana Melaju ke Final China Open Super Series Premier 2013

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Mansyur Faqih
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir
Foto: Bazuki Muhammad/Reuters
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mengamankan satu tempat di final China Open Super Series Premier 2013 lewat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Unggulan kedua tersebut mengalahkan pasangan asal Korea Kim Ki Jung/Kim So Young dalam waktu 26 menit dengan skor telak 21-9, 21-11 di Yuan Shen Gymnasium, Shanghai, Sabtu (16/11).

Pelatih ganda campuran, Nova Widianto mengatakan Kim So Young sudah terlanjur takut dengan permainan depan Liliyana. Sehingga pasangan Korea itu hanya bermain bertahan saja tanpa melakukan serangan yang mematikan.

"Lawan banyak mengangkat bola, mungkin karena Kim So Young bingung menghadapi Liliyana di depan net," ujar Nova dalam rilis yang diterima Republika.

Pasangan yang meraih gelar All England back to back tersebut cukup diuntungkan dengan mundurnya musuh bebuyutan mereka yakni Xu Chen/Ma Jin. Namun, Tontowi/Liliyana tak boleh terlalu lama terlena dengan keuntungan tersebut. Sebab di partai final mereka akan ditantang oleh pasangan yang tak kalah sulit yakni, Joachim Fisher/Christinna Pedersen.

Pasangan asal Denmark itu meraih tiket final dengan mudah karena lawan mainnya yang merupakan unggulan pertama Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei mundur dari kejuaraan. Dari empat pertemuan sebelumnya, Fischer/Pedersen yang meraih medali perunggu Olimpiade London tersebut telah mengantongi tiga kali kemenangan atas Tontowi/Liliyana. 

Keduanya terakhir kali bertemu di Indonesia Open Super Series Premier, Juni lalu untuk kemenangan Fischer/Pedersen, pada partai semifinal dengan hasil akhir 15-21, 14-21. Sementara, Tontowi/Liliyana merebut kemenangan pertama atas pasangan yang duduk di peringkat empat dunia itu pada babak perempat final Kejuaraan Dunia 2011 dengan skor, 21-12, 21-13.

Tontowi/Liliyana merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di kejuaraan level premier terakhir pada tahun ini. Pemain tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro harus mengakhiri perjalanannya di partai semifinal setelah mengakui keunggulan pemain Malaysia, Wei Feng Chong. 

Pertandingan tersebut cukup sengit dan memaksa Sony bermain rubber game dan memakan waktu sekitar satu jam, dengan hasil akhir 18-21, 21-14, 21-16. Sedangkan, sektor lainnnya banyak berguguran di babak kedua. Yang paling mengejutkan adalah tiga pasangan ganda putra wakil Indonesia runtuh pada babak pertama.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement