REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS--Legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata mendapati adanya perbedaan mental antara pebulu tangkis eranya dan terkini. Mantan spesialis ganda yang bermain dari awal 1970-an hingga pertengahan 1980-an menyebut pebulu tangkis di eranya memiliki mental tangguh karena bejalar dengan inisiatif sendiri.
''Kami "liar", tak ada yang melatih. Kalau mau tanding, kami lihat nih apa yang kurang di lawan kita, kami pelajari terus,'' kata dia, Kamis (4/9).
Sementara, pebulu tangkis era sekarang diakui memiliki metode bermain yang lebih baik dan lebih rapi. Dan hasil itu dapatkan dari adanya pelatih yang membimbing mereka.
Masalah muncul jika para pebulu tangkis Indonesia tidak keluar dari ketergantungannya. Alhasil, pemain tidak memiliki kemandirian dalam melakukan improvisasi.
''Sekarang, sedikit-sedikit instruksi pelatih. Dan, parahnya ketika di lapangan mereka blank. Ketergantungan terhadap pelatih ini yang harus diubah,'' ujar staf ahli bidang pendidikan dan pelatihan PP PBSI ini.
Christian mengakui teknik para pebulu tangkis Indonesia sekarang sudah mumpuni. Hanya mental yang perlu diperbaiki.
Selain itu, ia berharap agar pemerintah bisa memprioritaskan bulu tangkis sebagai cabang olahraga unggulan di Indonesia. Ia mengatakan, setiap negara memiliki cabang olahraga unggulannya.
''Dan itu bisa jadi satu karakter bangsa. Pemerintah sudah berusaha, tapi masih merata prioritasnya,'' kata dia.