Jumat 12 Jun 2015 21:55 WIB

Jadi Pahlawan Kemenangan, Ihsan: Ini Tidak akan Terlupakan!

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Citra Listya Rini
Ihsan Maulana Mustofa menjadi pahlawan tim bulu tangkis putra Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2015
Foto: PBSI
Ihsan Maulana Mustofa menjadi pahlawan tim bulu tangkis putra Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2015

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tradisi emas Indonesia pada cabang olahraga bulu tangkis nomor beregu putra berlanjut.  Bertempat di Singapore Indoor Stadium, Jumat (12/6) malam, Indonesia sukses mengalahkan Thailand dengan skor 3-2.  Kemenangan Merah Putih ditentukan oleh Ihsan Maulana Mustofa.

Pada partai kelima, Ihsan menaklukkan Suppanyu Avihingsanon melalui pertandingan tiga set 20-22, 21-16 dan 21-9.  Dengan keberhasilan ini, Indonesia meraih medali emas pertama dari cabang bulu tangkis.  Sekaligus menjadi yang kelima sejak SEA Games 2007 Thailand.  

Berbicara kepada pewarta seusai pertandingan, sang penentu kemenangan Ihsan Maulana Mustofa mengaku bersyukur.  Menurut Ihsan, kunci kemenangannya adalah keyakinan terhadap kemampuan sendiri.  "Di dalam hati saya, saya ingin menyumbang poin untuk kemenangan Indonesia," ujar Ihsan.

"Ini kesempatan saya menjadi penentu kemenangan.  Ini gak akan pernah saya lupain," lanjutnya.  Dalam laga kontra Suppanyu, Ihsan sempat tertinggal di set pertama.  Diakui, itu tak lepas dari beban yang dipikul.

"Tapi, saya semangat sehingga lupa dengan beban hingga akhirnya bisa sumbang poin," kata Ihsan.  Ditemui terpisah, legenda bulu tangkis Indonesia yang juga menjabat Chief de Mission Kontingen Indonesia Taufik Hidayat mengaku senang dengan keberhasilan tim beregu putra merebut emas.  "Semuanya bagus dan sangat membanggakan," ujar Taufik.

Meskipun begitu, Taufik meminta agar seluruh komponen tim tidak larut dalam kegembiraan.  Terlebih, nomor perseorangan akan segera dilangsungkan.  "Tapi, ini awal yang bagus," kata menantu Agum Gumelar tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement