Selasa 17 May 2016 08:22 WIB

Indonesia Waspadai Kekuatan Thailand

Rombongan tim Thomas dan Uber menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/5).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Rombongan tim Thomas dan Uber menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/5). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNSHAN -- Tim Thomas Indonesia mempunyai peluang 55-45 menghadapi tim Thailand dalam lanjutan pertandingan penyisihan Grup B Piala Thomas 2016 di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Jiangsu, Cina, Selasa pukul 19.00 waktu setempat atau 18.00 WIB.

"Kekuatan sektor ganda kami lebih tinggi daripada tim Thailand. Kalau sektor tunggal, kekuatan kami sedikit lebih tipis," kata Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky di Kunshan, Selasa (17/5).

Meskipun kekuatan sektor tunggal Indonesia lebih tipis menghadapi Thailand, lanjut Rexy, Tommy Sugiarto sebagai ujung tombak sektor tunggal putra Merah Putih lebih berpeluang merebut poin jika menghadapi Boonsak Ponsana.

Tommy tercatat lima kali menang atas Boonsak dari tujuh pertemuan keduanya. Dua kemenangan terakhir Tommy, yaitu pada turnamen kualifikasi Piala Thomas 2016 di India dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2016 di Cina.

"Tommy lebih cocok menghadapi Boonsak berdasarkan catatan pertemuannya. Jika menghadapi Tanongsak Saensomboonsuk, Tommy punya catatan imbang 2-2," kata Rexy.

Kalaupun Tommy kehilangan poin untuk tim dengan melawan Tanongsak, tunggal putra muda Indonesia masih berpeluang menghadapi tunggal ketiga atau keempat Thailand, yaitu Khosit Phetpradab dan Adulrach Namkul, yang memiliki peringkat jauh di bawah Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa.

Sebelumnya, tim Thomas Thailand menang 3-2 atas tim India dalam pertandingan penyisihan Grup B dengan merebut dua poin dari sektor ganda dan satu tunggal.

Kemenangan Thailand itu berasal dari pasangan Bodin Issara/Nipitphon Puangpuapech dan Puavaranukroh Dechapol/Kedren Kittinupong, sedangkan satu poin sektor tunggal Thailand diperoleh dari Tanongsak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement