REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai menjuarai turnamen bulu tangkis tertua, All England 2016, pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto terus mengalami penurunan prestasi. Di turnamen BCA Indonesia Open 2016, Praveen/Debby yang ditempatkan sebagai unggulan delapan, harus angkat koper lebih awal.
Di babak pertama melawan pasangan Cina, Lu Kai/Huang Yaqiong, Praveen/Debby tidak menunjukkan serangan yang tajam dan pertahanan ketat seperti di All England 2016. Praveen/Debby lebih banyak diserang dan tertekan.
Lu/Huang mendominasi permainan dari 1-6 dan 5-11 di paruh gim pertama. Lu/Huang tidak membiarkan Praveen/Debby untuk mengembangkan permainannya. Lu/Huang terus unggul dengan 12-16 dan mencuri gim pertama, 15-21.
Pada gim kedua, Praveen/Debby juga lebih tak berdaya menghadapi Lu/Huang. Praveen/Debby terus tertinggal dari 3-7, 7-9 dan 8-11 di paruh gim. Saat kedudukan 10-14, Lu/Huang meraih tujuh angka beruntun dan memastikan kemenangan mereka dengan 10-21.
Kekalahan ini membuat rekor pertemuan dua pasangan ini menjadi 2-2 dari empat kali pertemuan. Di dua pertemuan sebelumnya, Praveen/Debby selalu memenangkan pertandingan.
Dengan kekalahan ini menjadi rentetan kegagalan pasangan kedua Indonesia usai menjuarai turnamen All England 2016. Padahal Praveen/Debby menjadi wakil kedua Indonesia di sektor ganda campuran mendampingi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk berlaga di Olimpiade Rio 2016 mendatang.