REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah menyiapkan dana sebesar Rp 1 Miliar untuk atlet yang meraih medali emas di Olimpiade Rio de Jenairo 2016. Sementara itu, atlet yang meraih medali perak dan perunggu masing-masing akan diberi bonus sebesar Rp 500 juta dan Rp 250 Juta.
Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan, mengatakan PBSI akan mengapresiasi prestasi yang sudah dicapai oleh para pemain. Tidak hanya atlet, jajaran tim support yang langsung memberikan dukungan kepada atlet selama persiapan menuju olimpiade juga akan diapresiasi berupa bentuk bonus.
"Para juara akan diberi bonus, begitu pula pelatih dan tim support yang telah mendukung atlet. Ini adalah bentuk penghargaan kami atas kerja keras mereka," kata Gita, dalam rilis PBSI yang diterima Republika, Jumat (29/7).
Jika mendapat emas, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rexi Mainaky dan tim Binpres akan diberi bonus sebesar Rp 1 Miliar. Sedangkan jika meraih perak dan perunggu, masing-masing akan dihadiahi sebesar Rp 500 juta dan Rp 250 juta. Sementara itu, Kasubid Pelatnas Ricky Soebagdja juga masuk dalam susunan penerima bonus.
Tim pelatih yang telah bekerja keras mengantarkan atlet menuju podium olimpiade juga akan menerima bonus. Tak ketinggalkan, tim pendukung seperti tim medis, ahli nutrisi, ahli pijat, dan fisioterapis, juga termasuk dalam daftar yang akan diapresiasi PBSI.
Selain bonus istimewa tersebut, tim juga akan menerima bonus rutin yang sudah diterapkan sejak awal kepengurusan Gita. Atlet yang menjuarai olimpiade akan mendapat bonus Rp 100 juta per orang untuk pemain tunggal. Sedangkan pemain ganda akan mendapat Rp 75 juta per orang.
Sementara pelatih dan asisten pelatih sektor yang juara, akan diberi bonus sebesar tiga kali gaji. Pelatih fisik yang menangani atlet yang juara mendapat bonus satu setengah kali gaji. Sedangkan pelatih teknik, asisten pelatih teknik dan pelatih fisik sektor lain di pelatnas akan diberi bonus satu kali gaji.