Kamis 12 Oct 2017 19:10 WIB

Indonesia Gagal di Kejuaraan Dunia Junior, Ini Evaluasi Susy

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Endro Yuwanto
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
Foto: PBSI
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perjalanan tim bulu tangkis Indonesia di ajang BWF World Junior Championship (Kejuaraan Dunia Junior) 2017 terhenti di babak perempat final. Tim Merah Putih gagal melaju ke semifinal setelah menelan kekalahan 1-3 dari tim Cina pada laga yang berlangsung di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Kamis (12/10).

Atas hasil itu, manajer tim junior Indonesia, Susy Susanti, mengatakan, Indonesia memang harus mengakui keunggulan tim Cina. seperti yang sudah diprediksi, ia mengakui peluang Indonesia ada di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.

Susy menilai, pemain tunggal putri bisa tampil maksimal. Bermain di partai kedua, pemain tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung memang berhasil mencuri poin atas Han Yue melalui dua gim langsung dengan skor 21-17, 21-17. Namun, hasil bagus Gregoria tidak ditunjang dengan hasil yang diperoleh dua partai selanjutnya.

"Tim Indonesia pasti juga sedih, karena kami berharap bisa lolos," kata Susy dikutip dari rilis PBSI yang diterima Republika.co.id, Kamis (12/10).

Susy yang juga menjabat sebagai Kabid Binpres PBSI ini mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk menang di nomor ganda putra dan tunggal putra. Penampilan dua wakil tersebut cukup bagus di gim pertama. Namun sayang, di gim kedua dan ketiga, mereka gagal mengamankan kemenangan.

Pasangan ganda putra Adnan Maulana/Muhammad Shohibul Fikri gagal mencuri poin setelah dikalahkan pasangan Fan Qiuyue/Wang Chan, dengan skor 21-13, 18-21, dan 15-21. Susy menilai, Adnan/Fikri bisa memberikan perlawanan di gim pertama. Namun, di saat poin kritis di gim kedua, mereka agak sedikit tegang. Selanjutnya di gim ketiga, mereka berada di bawah tekanan.

Sementara itu, Susy juga menyayangkan penampilan dari nomor tunggal putra yang berganti pola permainan di gim kedua. Di partai ketiga, Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu kalah dari Yupeng Bai setelah melalui tiga gim pertandingan dengan skor 21-16, 15-21, dan 13-21.

Di partai keempat, yang menjadi penentu tim Indonesia bisa memperpanjang nafas, pasangan ganda putri Jauza Fadhila Sugiarto/Ribka Sugiarto gagal merebut poin dari Liu Xuanxuan/Yuting Xia. Jauza/Ribka menelan kekalahan dengan skor 9-21, 15-21.

"Untuk ganda putri sebenarnya kami berharap bisa menyamakan skor 2-2. Tapi sayang sejak awal mereka tertekan, sehingga Jauza/Ribka tidak bisa mengeluarkan permainan dengan maksimal," kata Susy.

Susy mengatakan, ia sudah membuat catatan khusus dari permainan para atlet tersebut. Selanjutnya, legenda tunggal putri Indonesia ini berharap, pemain junior Indonesia bisa tampil lebih baik di nomor perorangan. Susy menekankan agar mereka menjaga stamina dan tetap konsentrasi untuk laga perorangan yang akan mulai digelar pada akhir pekan ini.

Selain itu, Susy juga menekankan agar para pemain memiliki keyakinan dan keberanian. "Saya rasa itu yang menjadi kendala kami di pertandingan beregu kali ini. Mudah-mudahan di perorangan nanti, bisa menjadi masukan dan evaluasi agar lebih baik lagi," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement