REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) menyebutkan akan ada penambahan sekitar dua lapangan luar ruangan di kompleks tenis Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Saat ini, ada tiga lapangan tenis di GBK.
"Nanti akan ada dua lapangan baru di GBK untuk mendukung tiga lapangan yang ada saat ini," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pelti Rildo Ananda Anwar di lapangan tenis indoor Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1).
Penambahan dua lapangan tersebut, kata Rildo, adalah untuk memenuhi persyaratan agar GBK bisa menggelar turnamen tenis internasional. "Saat ini kan dengan tiga lapangan belum memenuhi persyaratan untuk bisa menggelar turnamen tenis internasional, karena harusnya ada lapangan pendukung selain lapangan utama yang gunanya sebagai arena untuk latihan," ujar Rildo.
Pembangunan dua lapangan tambahan tersebut, lanjut Rildo, tidak akan menggunakan dana federasi, tapi berasal dari dana yang dikucurkan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) memang sudah direncanakan sebelumnya. Saat ini, di kompleks lapangan tenis GBK, hanya ada dua lapangan luar ruangan dan satu lapangan dalam ruangan merupakan hasil renovasi untuk persiapan Asian Games 2018, dengan menggusur 20 lapangan luar ruangan yang disulap menjadi arena bisbol.
Di lapangan tenis GBK, pada 3-4 Februari 2018 akan menghelat pertandingan tenis beregu khusus putra Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania melawan tim dari Filipina. Pada area pertandingan, kompleks tersebut, akses jalan masih dalam perbaikan di sana-sini.
"Saya yakin sudah siap semua, dalam tiga hingga empat hari ke depan terutama soal jalan ya. Kalau untuk venue pertandingan sudah selesai," ujar Irjen Kementerian PU-PR itu pula.
Tim Piala Davis yang terdiri dari M Althaf Dhaifullah (17), M Rifqi Fitriadi (18), Anthony Susanto (20), Justin Barki (17), dan David Agung Susanto (26) diketahui sudah dua hari terakhir menggelar latihan di lapangan "centre court" yang akan menjadi tempat pertandingan, untuk membiasakan diri menjelang pertandingan.
Mengandalkan pemain-pemain yang terbilang muda, Pelti tidak mengincar prestasi tinggi di turnamen tersebut. Hanya mengincar untuk tidak terdegradasi ke Grup III. "Untuk tahun ini dalam Davis, kami tak mengincar prestasi, namun target besarnya adalah pembinaan dengan pertimbangan tenis Indonesia dewasa ini," kata Wakil Ketua Bidang Pembinaan PP Pelti Dedy Prasetyo.
Hal tersebut, kata Dedy, tidak terlepas dari sudah cukup lama Indonesia nir-prestasi dalam ajang Piala Davis ini, meski sebenarnya memiliki potensi yang tidak bisa dibilang jelek. "Sudah cukup lama kita kalah di ajang itu, mana bisa langsung saat ini menang, dengan perkembangan yang ada dalam tenis Indonesia, karenanya untuk target tahun ini kami hanya mau memberi semangat pemain muda sambil mencoba sekuat tenaga berharap bertahan di Grup II dan ke depannya kita harus lebih baik dan unjuk gigi," ujarnya lagi.