Jumat 07 Nov 2014 17:33 WIB

ISSI Hukum Atlet Peraih Emas SEA Games

Atlet sepeda MTB Down Hill putra Indonesia, Purnomo (tengah), bersama rekannya Risa Suseanty (kiri) dan Fitriyanti Riyanti memgang medali SEA Games XXVI mereka di Sebek, Gunung Pancar, Bogor, Jabar, Sabtu (12/11).
Foto: Antara/Saptono
Atlet sepeda MTB Down Hill putra Indonesia, Purnomo (tengah), bersama rekannya Risa Suseanty (kiri) dan Fitriyanti Riyanti memgang medali SEA Games XXVI mereka di Sebek, Gunung Pancar, Bogor, Jabar, Sabtu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) menghukum atlet peraih medali SEA Games 2013 Myanmar. Para pesepeda itu mangkir dengan tidak turun pada Kejuaraan Sepeda Gunung tingkat Asia di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 1-2 November.

"Mereka itu atlet pelatnas. Dibiayai negara. Jadi mereka harus mau jika dipanggil untuk membela negara. Tapi malah sebaliknya," kata Ketua Umum PB ISSI Edmoud J.T. Simorangkir saat dikonfirmasi Antara, Jumat (7/11).

Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh PB ISSI per 5 November, ada enam atlet nasional yang mendapat hukuman tidak diizinkan bertanding selama enam bulan. Mayoritas atlet yang dikenai sanksi berasal dari Jawa Barat.

Keenam atlet tersebut merupakan peraih medali MTB SEA Games 2013 yaitu Bandi Sugito, Chandra Rafsanzani, Kusmawati Yazid, dan Wihelmina. Adapun dua atlet lainnya dari nomor downhill, yakni Hildan Afosma Katana dan Risa Suseanty.

Menurut dia, tidak turunnya atlet terbaik Indonesia saat ini merupakan pukulan bagi PB ISSI. Apalagi, katanya, kejuaraan tingkat Asia di Lubukulinggau merupakan salah satu kejuaraan yang mempunyai poin tertinggi untuk turun di Olimpiade.

"Hampir semua atlet terbaik turun di sini (Lubuklinggau). Mereka bersaing untuk mendapatkan poin. Anehnya justru atlet pelatnas kita tidak mau turun. Jika ada masalah pribadi jangan dibawa ke sini," kata Edmoud.

Orang nomor satu di PB ISSI itu mengatakan berdasarkan penelusuran, tidak turunnya atlet terbaik nasional itu, salah satu alasannya karena dilarang oleh pelatih Oki Respati.

"Cukup disayangkan. Jika kita kumpulkan banyak poin maka kita berpeluang lolos ke olimpiade tanpa wild card," katanya.

Meski memberikan hukuman, PB ISSI akan tetap memantau perkembangan enam atlet nasional tersebut, bahkan akan meminta laporan kondisi atlet selama menjalani masa hukuman. Selain itu, Edmoud akan meminta laporan dari Pengprov ISSI Jawa Barat.

"Jika tidak ada laporan, mereka nantinya akan bersaing dengan atlet yang terus berlatih. Siapa yang lebih siap maka merekalah yang akan menjadi andalan kita pada kejuaraan berikutnya," kata Edmoud. 

Beberapa atlet penerima hukuman, seperti Kusmawati Yazid tidak mengangkat telepon selulernya saat dihubungi, sedangkan dari nomor telepon seluler Risa Suseanty terdengar jawaban 'sedang tidak aktif'.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement