REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah akan menggenjot pemasukan dari pihak ketiga untuk menambal kekurangan dana penyelenggaraan SEA Games XXVI di Jakarta dan Palembang pada November mendatang. Kerja sama atau sponsorship dengan swasta dan BUMN menjadi alternatif untuk mendapatkan kekurangan sebesar Rp 400 miliar dalam waktu tiga bulan.
"Kami akan memdorong sponsor serta kerja sama dengan BUMN dan instansi terkait untuk mencari tambahan dana," kata Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olah raga, Djoko Pekik.
Penyelenggaraan SEA Games membutuhkan dana Rp 3,1 triliun. Pemerintah dan DPR hanya menganggarkan Rp 1 triliun pada APBN 2010. Namun, Pemerintah tidak sanggup menganggarkan sisa sebesar Rp 2,1 triliun pada 2011.
Pemerintah menjanjikan tambahan anggaran Rp 1,1 triliun yang akan dialokasikan melalui APBN-P 2011. Panitia Penyelenggara SEA Games Indonesia (INASOC) akan mengupayakan sisa Rp 1 triliun melalui sponsor.
Sayangnya, Pemerintah kembali memangkas dana SEA Games pada APBN-P 2011 menjadi Rp 700 miliar. DPR sempat mengupayakan agar Kementerian Keuangan mengalokasikan tambahan Rp 1 triliun. Tapi, rapat terakhir memutuskan tambahan hanya disetujui sebesar Rp 700 miliar atau minus Rp 400 miliar dari kebutuhan.
Djoko menuturkan pengurangan ini juga disebabkan adanya kesalahan plafon sehingga terjadi penggandaan anggaran. "Dari nota keuangan Rp 999,3 miliar, RP 299,3 sudah dianggarkan pada APBN 2011," kata dia.
Selain melalui sponsor dan BUMN, Djoko mengatakan pihaknya akan melakukan penghitungan ulang terhadap pos-pos anggaran yang masih mungkin dikurangi. Ia juga meminta Inasoc untuk melakukan penghematan anggaran.