REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE---Petinju-petinju putri tidak akan dipaksa untuk mengenakan rok, ketika olahraga tersebut memulai debutnya di Olimpiade di London pada tahun ini.
Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) menghadapi kritik keras dari para petinju putri, mengenai proposal yang mewajibkan mereka mengenakan rok, untuk membedakan mereka dari petinju-petinju putra.
Namun terdapat perubahan pada peraturan kompetisi dan teknis, yang dicantumkan pada situs mereka bahwa organisasi tersebut mengatakan bahwa petinju putri dapat mengenakan celana pendek atau rok, tergantung keinginan sang petinju.
"Untuk semua ajang yang disetujui AIBA, petinju-petinju putri harus mengenakan rompi berwarna biru atau merah dan dapat memilih mau mengenakan celana pendek atau rok yang sesuai dengan sang petinju, tergantung alokasi sudut masing-masing, yang akan menjadi tanggung jawab mereka sendiri," demikian disebutkan pedoman yang baru.
"Garis pinggang dari masing-masing celana pendek atau rok harus dengan jelas berwarna kontras dan menggunakan ikat pinggang elastis sebesar 6-10 cm (garis pinggang merupakan garis imajinatif dari pusar sampai di atas panggul)," tambahnya.