Selasa 14 Feb 2017 16:38 WIB

Jokowi Soroti Daerah Kaya SDA Tapi Ekonomi Lemah

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang Kebijakan Ekonomi Berkeadilan di Ruang Oval, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1).
Foto: ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang Kebijakan Ekonomi Berkeadilan di Ruang Oval, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- ‎Presiden Joko Widodo menyoroti daerah penghasil sumber daya alam (SDA) yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Penurunan ini dikarenakan adanya pelemahan ekonomi global yang berdampak pada nilai jual SDA.

‎Joko Widodo (Jokowi) menilai daerah-daerah yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai konsekuensi dari fluktuasi ekonomi global perlu mendapat perhatian dan dibantu oleh pemerintah pusat‎. Karena di satu sisi daerah-daerah penghasil sumber daya alam seperti Kalimantan Tengah memiliki potensi yang luar biasa mulai dari sumber daya mineral batu bara sampai dengan hasil-hasil perkebunan serta kehutanan.

Namun, di sisi yang lain daerah-daerah tersebut juga terkena dampak paling besar dari penurunan harga komoditas di pasar global. "Ini artinya melambatnya perekonomian jelas memberikan dampak signifikan pada perekonomian di daerah," ujarnya dalam Rapat terbatas proyek Strategis di Kalimantan Tengah di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/2).

Dia meminta agar kondisi saat ini dijadikan sebagai momentum untuk pengembangan nilai tambah dari komoditas-komoditas tersebut. Karena, Jokowi menilai selama ini Indonesia terlalu terbuai dengan  tingginya harga komoditas, sehingga akhirnya melupakan pembangunan industri hilir. Padahal, industri pengolahan untuk mendapatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang kita miliki.

Menurut Jokowi, Indonesia harus mulai mengembangkan industri hilir karena ini akan berpengaruh langsung pada masyarakat akan membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi di daerah. Selain pengembangan industri hilir, Indonesia juga perlu memikirkan untuk menggali potensi-potensi daerah seperti di Kalimantan Tengah yang belum tereksplorasi sebagai alternatif untuk menjaga keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi.

"Kalimantan Tengah perlu mengembangkan potensi ekonomi yang belum tersentuh agar tidak tergantung pada eksploitasi minerba dan kekayaan hutannya yang pada suatu saat akan habis‎," ujar Jokowi.

Menurutnya, pemerintah saat ini juga harus mementingkan‎ percepatan pembangunan infrastruktur transportasi seperti Kalimantan Tengah . Menurutnya, hal itu bermanfaat bukan hanya untuk membuka keterisolasian beberapa wilayah di Kalimatan Tengah tapi juga memperlancar konektivitas antar wilayah serta bisa menurunkan biaya logistik. Pembangunan infrastruktur transportasi harus betul-betul terintegrasi dengan kawasan lain di Pulau Kalimantan dan tidak lupa memperhatikan aspek-aspek tata ruang serta lingkungan hidup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement