REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU – Hujan tak kunjung mereda, pelaksanaan talkshow dalam rangkaian kegiatan ajang kreasi siswa berprestasi (Ankassi) yang digelar Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) IQRA’ 2 Kota Bengkulu awal pekan lalu.
Seorang anak muda mengenakan jaket berwana abu-abu dan biru muda, terlihat melenggang menuju panggung. Tak seperti siswa lainnya yang duduk di belakang, anak muda ini justru duduk bersama nara sumber lainnya di bagian barisan depan bangku acara.
”Muhammad Nuril Anwar,” namanya disebut oleh moderator Ustad Agung dan diminta duduk di atas panggung bersama nara sumber Iip Arifin dan Dodi Harianto seperti dilansir KBK, belum lama ini.
Ya...Anwar adalah seorang dari tiga siswa terbaik di Yayasan Yatim Alfida yang telah berhasil menghafalkan 30 juz Alquran. Dua rekannya yang lain tengah dipersiapkan berangkat ke Mesir. Namun, Anwar tidak ikut serta. Ini karena dia harus mengikuti ujian nasional (UN) April mendatang.
Dikisahkan Nuril, Anwar telah menghafal Alquran sejak duduk dibangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD). Namun, dia baru fokus menghafal Alquran saat duduk di bangku Sekolah menengah Pertama (SMP).
Saat itu dia bersekolah di SMP IT IQRA’ 1. Kian hari menggeluti hafalan Alquran, Anwar pun mulai merasa asyik dengan tulisan arab. Ditambah lagi dia berada di Pondok Pesantren Tahfids Yayasan Alfida.
“Awalnya menghafal itu per ayat, lama kelamaan bisa ditambah menjadi setengah surat, menjadi satu surat hingga per halaman,” tutur Anwar.
Diakuinya, menghafal Alquran tidak mudah. Metode yang diterapkan, pertama membaca 3 hingga 10 kali berulang. Kalau sudah agak lengket dilidah, mulai dihafal. Waktu menghafal Alquran itu biasa dilakukannya usai Magrib, sebelum Subuh, dan bakda subuh. “Kata guru saya waktu yang bagus menghafal setelah shalat Isya,” tutur Anwar.