REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Jet jempur pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan serangan udara ke sebuah rumah di Desa Ashira, utara Kota Sanaa, Rabu (15/2) malam. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya sembilan perempuan dan seorang anak-anak, serta melukai puluhan lainnya yang sedang melayat di rumah tersebut.
"Orang-orang mendengar suara pesawat dan mulai berlari ke dalam rumah tapi kemudian bom menghantam rumah langsung. Atap runtuh. Darah di mana-mana," ujar warga Ashira, Hamid Ali.
Media lokal melaporkan, rumah yang hancur merupakan rumah seorang pemimpin suku, bernama Mohammed al-Nakaya, yang bersekutu dengan gerakan Houthi Yaman. Koalisi pimpinan Arab Saudi segera memberikan pernyataan.
"Kami menanggapi laporan media bahwa pemberontak Houthi mengklaim ada warga sipil Yaman yang tewas dalam serangan udara semalam di dekat Sanaa. Ada pertempuran antara pasukan bersenjata Yaman dan pemberontak di daerah itu dalam beberapa hari terakhir. Kami sedang menyelidiki laporan tersebut," ujar Koalisi dalam pernyataan resmi.
Pada Oktober, aliansi negara-negara Teluk Arab itu banyak mendapat kritik setelah meluncurkan serangan udara di sebuah pemakaman di Sanaa yang menewaskan 140 orang. Jumlah korban tewas dalam serangan itu termasuk yang tertinggi sejak aliansi mulai melakukan operasi militer pada Maret 2015 untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang digulingkan Houthi.