Jumat 17 Feb 2017 14:32 WIB

'Oezil Dijadikan Kambing Hitam Kegagalan Arsenal'

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Israr Itah
Mesut Oezil
Foto: EPA/WILL OLIVER
Mesut Oezil

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Agen Mesut Oezil, Erkut Sogut mengungkapkan kekecewaan atas perlakuan terhadap kliennya. Ia mengungkapkan, Oezil merasa dijadikan kambing hitam atas keterpurukan Arsenal belakangan ini.

“Kritik wajar terjadi jika seorang pemain main buruk, tapi Mesut merasa orang tidak fokus pada penampilannya. Mereka memanfaatkan dia sebagai kambing hitam tim setelah hasil buruk,” kata Sogut dilansir dari BBC Sport, Jumat (17/2). 

The Gunners kalah telak di tangan Bayern Muenchen pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (16/2) dini hari WIB. Manajer Arsenal Arsene Wenger mengaku itu menjadi mimpi buruk setelah timnya kebobolan tiga gol dalam kurun sepuluh menit pada babak kedua.

Oezil dikritik karena gagal menyuguhkan performa impresif. Kehadiran pemain timnas Jerman di lapangan dinilai tak banyak membantu the Gunners, tapi Soguttak setuju.

Ia mengatakan, Bayern menguasai 74 persen penguasaan bola. Menurut dia, sulit bagi pemain di posisi Oezil untuk menciptakan peluang jika tidak mendapatkan bola. Ia menegaskan, orang boleh saja mengkritik Oezil yang berharga mahal. Tapi, lanjutnya, Oezil tidak bisa selalu dijadikan kambing hitam karena itu tidak adil. 

“Sepak bola adalah olahraga tim dan Arsenal tidak tampil bagus sebagai tim. Ada 11 pemain di lapangan, tapi Mesut yang mendapat kritik. Apakah ia alasan Arsenal kebobolan lima gol?" kata Sogut.

Ia mengatakan Oezil seolah menjadi sasaran tembak saat sebelum laga. Sepanjang pekan sebelum pertandingan, orang mulai mendiskusikan tentang pantas tidaknya Oezil dimainkan.

"Seolah-olah semua orang tahu Arsenal tidak akan lolos dan butuh kambing hitam. Ini tidak benar. Anda menang sebagai tim dan kalah sebagai tim,” jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement