REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih AC Milan Sergio Conceicao menilai timnya kurang agresif sehingga kehilangan kesempatan mengamankan tiket lolos otomatis ke babak 16 besar Liga Champions. Milan menelan kekalahan 1-2 dari Dinamo Zagreb di Stadion Maksimir, Zagreb, Kamis (30/1/2025) dini hari WIB.

Kemenangan Milan di Dinamo akan memastikan finis di delapan besar, tetapi kartu merah di babak pertama untuk Yunus Musah membuat mereka berada dalam posisi sulit. Kondisi ini berujung kekalahan yang membuat Rossoneri harus memenangi laga playoff jika ingin mentas di 16 besar.

"Semua episode pertandingan itu merugikan kami," kata Conceicao dalam konferensi pers. "Namun dengan itu, saya tidak ingin menyembunyikan kurangnya agresi di babak pertama. Ketika fondasinya hilang, itu sulit. Sepak bola terdiri dari duel defensif dan ofensif yang konstan."

Conceicao mengakui timnya kurang bersemangat. Menurut dia, orang bisa berbicara soal taktik, sistem, dan dinamika. Namun, kata dia, terkadang tim butuh agresivitas lebih dan tampil maksimal untuk memuluskan itu semua.

Untungnya, dari kekalahan ini Conceicao melihat beberapa titik terang menjelang bigmatch Serie A Liga Italia di kandang melawan Inter Milan pada Senin (3/1/2025) dini hari WIB.

"Saya suka babak kedua, kami mencoba menang dengan 10 pemain. Kami tidak berhasil, sekarang kami harus fokus pada pertandingan berikutnya dan mencoba mengubah lingkungan di sekitar kami. Kami punya waktu untuk melakukan itu dan kami harus berbuat lebih banyak," kata dia.

Dengan fokus Milan yang sekarang beralih ke Serie A dan babak gugur Liga Champions, Conceicao tetap yakin bahwa timnya masih bisa meraih kesuksesan musim ini. Ia mengaku sudah berbicara dengan manajemen Milan membahas sisi kelemahan tim yang perlu ditingkatkan.

"Kami mencari solusi yang dapat membantu kami, membuat kami sedikit lebih kuat. Kami masih memiliki segalanya di tangan kami, baik di liga maupun di Liga Champions," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika