REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bakal memperluas pembangunan jalur tol trans-Jawa. Selain jalur tol di Jawa bagian utara yang menghubungkan Merak-Cikampek-Semarang-Solo-Ngawi-Surabaya, jalur selatan juga akan segera digarap.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, jalur tol Yogya-Solo sebetulnya satu rangkaian dengan pembangunan jalur tol dari Cileunyi, Jawa Barat hingga Solo, Jawa Tengah.
Jalur tol di Jawa bagian selatan ini juga akan melalui jalur Cilacap-Yogya. Herry menyebutkan, pihaknya sedang menunggu proposal usulan pembangunan tol yang akan masuk April 2017 ini. Menurut dia, proses tender baru bisa dilakukan tahun ini atau paling lambat tahun 2018.
"Solo-Yogya ini ada prakarsa dari Cileunyi sampai Solo. Nanti kita lihat proposal masuknya gimana," kata Herry, akhir pekan ini.
Ia menambahkan, hingga saat ini usulan yang masuk berasal dari PT Jasa Marga dan UEM Group Bhd dari Malaysia yang mengelola tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Selain itu, Herry juga mengatakan bahwa proses tender terdekat justru akan dilakukan untuk tol Semarang-Demak, Jawa Tengah, dan Probolinggo-Banyuwangi.
"Nanti kita tunggu lah bulan April ada pemsukan dokumen siap nggak mereka. Kalau siap nanti evaluasi. Nanti kita lelang dulu, pembebasan tanah, pada waktunya siap konstruksi," ujar Herry.
Tahun ini, pemudik yang menuju Yogya dan Solo akan dipermudah dengan difungsikannya jalur tol Bawen-Salatiga. Jalur ini menambah koneksi yang sudah terbangun sebelumnya dari Semarang hingga Bawen.
Sementara di jalur utara, tol Pemalang-Batang hingga Ngaliyan juga bisa difungsikan sebelum Lebaran 2017. Artinya, pemudik dari arah Merak atau Jakarta bisa melalui jalur tol menuju Semarang dan ke selatan menuju Salatiga lebih mudah.