Selasa 21 Feb 2017 13:54 WIB

Gudang Bulog Disebut Masih Bisa Tampung 2 Juta Ton Beras

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Seorang pekerja mengangkut beras di gudang beras Bulog, Jl Gedebage, Kota Bandung, Selasa (29/3).
Foto: Ade Lukman Hakim
Seorang pekerja mengangkut beras di gudang beras Bulog, Jl Gedebage, Kota Bandung, Selasa (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapasitas gudang Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dinilai masih mampu menampung gabah panen para petani. Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, gudang Bulog memiliki kapasitas sebesar 3,9 juta ton setara beras.

"Stok kita baru 1,7-1,8 juta ton," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (21/2). Dengan demikian, gudang Bulog masih mampu menyerap lebih dari 2 ton beras.

Apalagi, dia mengatakan saat ini sebanyak 450 ribu ton raskin Januari-Februari belum keluar dari gudang. Ia menambahkan, ada sebanyak 2,7 juta ton stok raskin tahun ini. Ia berharap raskin dapat segera disalurkan sehingga alur gabah maupun beras bisa terus berputar.

Menurut Tri, pihaknya dari Januari hingga 20 Februari telah menyerap lebih dari 40 ribu ton beras. Sedangkan, kapasitas penyerapan beras di gudang Bulog mampu sekitar 3.000-5.000 ton per hari. Dengan tingginya hasil panen, kata dia, capaian serapan Bulog tahun ini diprediksi melebihi target 3,7 juta ton. Tri menilai majunya musim panen tahun ini menjadi hal baik karena akan mampu mendukung ketahanan pangan di Indonesia.  "Kita punya asumsi (penyerapan beras Bulog) 4 juta ton," ujarnya.

Lonjakan panen padi di prediksi masih akan berlangsung hingga April. Untuk mengatasi penuhnya gudang, Bulog akan melakukan perpindahan beras yakni, mengirim gabah atau beras ke gudang Bulog di daerah lain seperti Medan, Riau, dan Aceh.

Gudang di DKI Jakarta diakui Tri masih memiliki ruang dan akan dikirim sekitar 30 ribu ton dari gudang Bulog di Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Hal itu dilakukan untuk memenuhi stok beras pemerintah. "Stok pemerintah minimal 1,5-2 juta ton," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement